16. ZESTIEN

1.2K 159 14
                                    

"Nih, hadiah buat kamu." Haechan memberikan kotak kecil padaku, "Maaf cuma bisa ngasih ini."

Aku buka kotak itu, isinya gelang persahabatan yang sederhana tapi indah, "Woah, ini bagus banget, Chan! Makasih!" badan Haechan sedikit terhuyung akibat pelukanku.

Aku buka kotak itu, isinya gelang persahabatan yang sederhana tapi indah, "Woah, ini bagus banget, Chan! Makasih!" badan Haechan sedikit terhuyung akibat pelukanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Suka gak? Aku sampe Singapore lho ini nyarinya." Haechan menaruh dagunya di pundakku.

"Suka banget, Chan."

"Jangan diilangin ya, Beb."

"Siap, Bos!"

Kepalaku pening melihat keramaian mall di sore hari ini. Haechan mengajakku keliling Jakarta lalu berhenti di salah satu mall. Dia bilang ingin memakai waktuku seharian padahal dia tahu kalau besok senin dan kami harus kuliah.

"By the way, Jeno juga lagi disini."

"Sama sapa?"

"Sama abangnya. Kita disuruh nyamperin nanti ditraktir, kamu mau gak?"

"Hm boleh."

Aku dan Haechan berjalan ke arah tempat makan yang disebut oleh Jeno. Untuk pertama kalinya aku melihat kakaknya Jeno. Kami berkenalan, dia tersenyum lebar sambil menjabat tanganku.

Mark Lee, lelaki itu sangat tampan dan mudah bergaul. Dia terlalu sering tertawa tapi suara tawanya enak didengar.

"Oh ya, Jav, denger-denger kamu ini tunangannya Bang Doyoung. Emang bener?" tanya Kak Mark.

"Hah? Enggak, Kak. Belom tunangan."

"Oh berarti akan?"

"Kenapa sih, Bang? Lo suka sama Javier?" sahut Jeno dengan santainya.

"Mulut lo ya."

Aku terkekeh, "Doakan aja ya, Kak."

"Amin. Semoga lancar ya, kamu bakal bahagia kalo sama dia. Dia orangnya baik, ramah, dan tegas. Banyak yang ngincer dia, Jav, kayaknya cewek di fakultas kedokteran hampir semuanya pernah suka sama dia. Oh sama kakakmu tuh juga most wanted."

"Wah nanti aku dihujat banyak orang dong kalo jadi sama Kak Doyoung."

"Gak usah didengerin, mereka cuma iri."

Selesai makan, Kak Mark pulang duluan dan Jeno ikut aku mencari baju untuk pernikahan Ko Sicheng sabtu depan. Tentunya Haechan juga ikut.

"Jangan yang itu."

"Itu gak cocok buat ke pemberkatan."

"Bagusan yang warna biru."

"Terlalu terbuka, Jav."

"Lo nanti diomelin kakak-kakak lo."

"Nih yang ini aja, Jav. Aku suka banget."

"Udah sini gue bayarin buat kado lo." Jeno meraih tanganku lalu ke kasir.

✔Broers | Johnny Jaehyun (Not bxb)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang