Senjaku kini hanya mendengar tentang jeritan payah
Dari seorang pekerja kelas bawah
Hingga petani yang mati ke laparan di pinggir sawahDi desa aku mendengar kabar yang begitu gerah!
Hingga membuat mataku merah
Dan sedikit membangunkan amarahPikiran
Hati
Dan keringat mereka di peras
Untuk bekerja keras
Hanya untuk sesuap beras
Dengan upah yang tak pantas!Jeritan-jeritan payah
Itu bukan suara pasrah
Apalagi tentang sebuah pepatahTapi tentang kiprah
Seorang anak manusia yang sedang berhijrah
Menembus kata hina
Lalu menjadi canda tawaMenghidupi hidup dari doa-doa
Dan usaha
Pada setiap langkahnya
Dengan cara paling sederhana: mengucap Alhamdulillah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi
PoetrySekumpulan realita yang saya tangkap dalam setiap ruang lalu menjadikannya sebuah Puisi. Saya ingin menulis. Apa yang saya lihat dan apa yang saya dengar ingin saya tulis! Jangan lupa Komen dan Vote ya sayang heuheu .. [GRATIS!] Selamat membaca Sela...