Ia terkapar pada rasa sakit
Tergeletak oleh ruang dan waktu yang sulit
Terhimpit oleh tangisan dan kebinguan yang terasa sedikit pahitSakit!
Membuat kedua kakinya sedikit berat untuk melangkah
Sakit!
Membuat senyumnya kini tak lagi terlihat
Sakit!
Membuat pandangan matanya sayup oleh kabut tangisan
Sakit!
Membuatnya tak lagi bisa tertawa kuat
Sakit!
Membuat lidahnya terasa pahit
Sakit!
Membuatnya ingin segera pamitSakit!
Penyakit!
Sulit!
Pahit!
Rumit!
Pamit!Tuhan ..
Sembuhkan lah ia dari segala sakit
Tuhan ..
Sembuhkan lah ia dari segala penyakit
Tuhan ..
Sembuhkan lah ia dari segala sulit
Tuhan ..
Sembuhkan lah ia dari segala pahit
Tuhan ..
Sembuhkan lah ia dari segala rumit
Tuhan ..
Sembuhkan lah ia sebelum pamitTangisan
Ke kosongan
Dan keberanianSudah cukup ia rasakan
Dari segala hal yang kau turunkan
Hingga pada usianya kini yang sudah tua, Tuhan ..Welas asih-Mu
Ke esa-an-Mu
Dan kebesaran-Mu
Adalah segala kasih-MuSembuhkan dia, Tuhan.
Yang sedang berbaring di atas kasur lusuh
Di hadapan tv kumuh
Dengan perasaan yang jenuh
Yang membuatnya kini merasa embuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi
شِعرSekumpulan realita yang saya tangkap dalam setiap ruang lalu menjadikannya sebuah Puisi. Saya ingin menulis. Apa yang saya lihat dan apa yang saya dengar ingin saya tulis! Jangan lupa Komen dan Vote ya sayang heuheu .. [GRATIS!] Selamat membaca Sela...