Kata-kata itu
Sedang mencari jalan
Penuh ocehan dan sanjungan
Dengan sedikit ke bingungan
Tentang sebuah petualangan
Dan di sakunya ia menyimpan
Harapan dan ke beranianIa terus mencari jalan
Tak peduli rintangan
Ia terus berjalan
Menyusuri pemukiman
Kumuh dan coretan-coretan
Ke resahan
Pada dinding di sisi jalan"DPR PEKOK!"
"NEGARA PEJUANG INVESTOR"
"SAWAH HABIS DI NEGERI AGRARIS"
"BUANGLAH SAMPAH PADA PIKIRANMU!"
"NETIZEN KONTOL"
"SIBUK KERJA LUPA BERCINTA"
"PEJUANG KASBON"
"CEMAS MEMBUAT CINTAKU KANDAS"
"TERSIKSA DI WAKTU LEMBUR LUPA BAHAGIA DI HARI LIBUR"
"SEDIKIT NAKAL BANYAK AKAL"
Kata-kata itu pemberontak
Dalam ke heningan
Lalu berevolusi menjadi kutukan
Dalam ke ramaianBahkan se-ekor anjing
Dan serigala bersorban pun
Tak berani menatap
Apalagi berteriak satire
PadanyaKata-kata itu
Adalah ruh
Dari dewa-dewa sastra
Yang melahirkan kata-kata
Di besarkan oleh perlawanan
Dan di sadarkan oleh ke zaliman
Yang tak bisa di binasakan
Oleh zaman
Pada setiap peristiwa perlawanan
Dan ke zaliman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi
PoetrySekumpulan realita yang saya tangkap dalam setiap ruang lalu menjadikannya sebuah Puisi. Saya ingin menulis. Apa yang saya lihat dan apa yang saya dengar ingin saya tulis! Jangan lupa Komen dan Vote ya sayang heuheu .. [GRATIS!] Selamat membaca Sela...