15. Anpanman

2.7K 389 19
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jungkook tidak kuliah hari ini seperti yang dia katakan sebelumnya. Begitu Namjoon sakit, Jungkook rela untuk meninggalkan semuanya. Hari ini dia harus ke kafe saat sore hari, jadi sepanjang siang dia bisa mengurus kakaknya.

Epistaksis, itu sebab Namjoon mimisan dan akan kambuh ketika Namjoon kelelahan atau sakit, meskipun itu hanya demam biasa, dia pasti akan mimisan. Suatu kondisi yang sudah sangat Jungkook kenali sejak dulu. Tapi hal itu masih tetap menakutkan. Melihat darah keluar dari kedua hidung Namjoon, bagi Jungkook itu sangat-sangat mengerikan.

Tidak ada hal yang serius memang. Tapi Jungkook tetap dibuat kalang kabut.

Jungkook masuk ke dalam kamar Namjoon setelah dia menelfon Seokjin untuk datang ke rumah dan menelfon Yoongi untuk memberikan kabar kalau dia akan masuk kerja dengan sedikit terlambat. Dia juga mengirim pesan pada Hoseok untuk meminta tolong menyampaikan kondisi Namjoon pada atasannya.

Kemarin kau yang sakit, sekarang Hyung mu.

Semua teman-teman kakaknya berucap demikian...

Siapa yang menginginkan semua ini? Kenapa mereka berucap seperti itu?

Kekesalan dalam hati Jungkook kembali memuncak saat dia melihat kakaknya yang kini berkutat dengan pensil, sebuah sketsa rumah, penggaris, dan semua alat tulis lain untuk mendesign sebuah rumah atau lebih terlihat itu sebuah apartemen.

Punggung Namjoon yang tegap itu Jungkook pandangi sejenak. Apa jadinya Jungkook tanpa Namjoon?

"Hyung! Apa yang kau lakukan? Kau masih bekerja dengan memegang tisu seperti itu? Lihat.. Kau bahkan masih mimisan seperti ini. Aku sudah bilang istirahat saja Hyung, kenapa kau bekerja sekeras itu?" kata Jungkook sambil mengusap beberapa kali wajah Namjoon.

"Hyung baik-baik saja. Nanti juga berhenti"

"Hyung menunduk saja, jangan banyak bicara!!"

Ternyata Jungkook lebih galak saat dia sedang panik

"Kenapa Hyung masih menerima pekerjaan disaat sakit begini? Hyung-ie mau mati? Ha! Tidak kasihan pada adikmu ini!!"

Jungkook memastikan tidak ada darah lagi yang keluar. Dia meniti setiap sisi wajah Namjoon dan memperhatikannya. Namjoon tidak pucat. Kakaknya masih tampak segar bugar hanya memang mungkin kelelahan karena terlalu banyak bekerja.

Dengan gerakan perlahan, Jungkook memeluk Namjoon. "Hyung, jangan seperti ini. Aku takut..." rengekan itu terdengar jelas di telinganya. Namjoon tersenyum.

"Hyung baik-baik saja, Dek" ucap Namjoon sambil mengusap lengan Jungkook dan membalas pelukannya.

"Makanya, jangan begadang Hyung. Aku 'kan sudah bekeja. Hyung tidak perlu bekerja terlalu keras, aku bisa membantu Hyung. Jajanku tidak banyak kok. Sekarang aku akan membawa bekal saja dari rumah"

"Iya, iya. Hyung percaya"

Jungkook melepaskan pelukannya, menatap Namjoon dengan tatapan antusias yang membuat netra bulat miliknya semakin membulat, "memang Hyung ingin apa sampai harus bekerja sampai kelelahan seperti ini?" tanyanya.

Namjoon berfikir sejenak, "Hyung ingin membeli kendaraan untuk kita. Hyung juga ingin bertanggung jawab atas pendidikanmu" jawab Namjoon dengan nada pasti.

"Apa aku berhenti kuliah saja?"

Pletak!

Jungkook mengusap dahi berponi yang baru saja mendapat ketukan keras dari tangan kekar Namjoon.

"Fikiran pendek seperti itu jangan kau biarkan mengendap disana, heuu!!"

"Bukannya naik kendaraan umum lebih enak ya, Hyung. Sekarang 'kan juga ada ojek online?"

Namjoon membenarkan posisi duduknya, "kalau Hyung bisa membelikanmu kendaraan, Hyung bisa memastikan keselamatanmu. Hyung juga bisa menjemputmu kapan saja kalau kau pulang kuliah" jawabnya.

"Aku rasa Hyung memang harus segera mencari kekasih"

"Benarkah? Kau mau Hyung punya kekasih yang seperti apa?"

"Yang seperti Eomma. Sayang pada Hyung dan Appa"

Namjoon menyipitkan kedua netranya yang sipit sebentar, "kalau Hyung justru ingin seseorang yang menerimamu sebagai adiknya Hyung"

Kedua sudut bibir Jungkook menurun, "aku jadi merasa kalau aku menyusahkan Hyung" cicitnya.

Namjoon mendekatkan wajahnya dengan wajah Jungkook. Semakin dekat, Namjoon juga semakin menurunkan sudut bibirnya. Menirukan wajah imut Jungkook yang selalu menjadi obat kerinduannya.

"Euumm.. Dongsaengnya Hyung cemberut"

Jungkook melebarkan kedua kelopak matanya. Dia semakin menekuk bibir, Namjoon juga semakin menekuk bibir. Jungkook seperti sedang berkaca saja, bedanya Namjoon memiliki lesung pipi yang lebih dalam dari pada miliknya yang hanya sebelah dan tidak terlalu terlihat.

Ada yang menggelitik Jungkook. Dia merasa gemas saat melihat wajah kakaknya yang sedang disetting seimut nungkin. Karenanya Jungkook langsung mencubit kedua pipi Namjoon "Hyung mirip Eomma saat dia cemberut. Nah, seperti ini, ini, ini, iniiiii...." 

"Hehehehhe....." tawa riang Jungkook terdengar saat sedang asik-asiknya memainkan kedua pipi Namjoon"

"Kook..." satu kali Namjoon memanggil dan Jungkook tidak mengindahkannya. Jungkook justru semakin menarik kedua pipi Namjoon. "Kook..." dua kali dan Jungkook tidak juga menghiraukannya.

"Hehehheh..." tertawa Jungkook terdengar makin keras.

"Sini kamu, sini!"

Namjoon berniat membalas tapi sebelum dia sempat melakukannya. Jungkook sudah melarikan diri. Mereka saat ini sedang melupakan umur. Tidak peduli masih pantaskah mereka bermain kejar-kejaran seperti sekarang atau tidak.

"Sini kamu ya, kamu berani sekali menarik pipi Hyung. Kau harus merasakan akibatnya, adik nakal"

"Takuuuut... Aku takut pada Hyung-ie. Hehe!"

"Sudah! Jangan menertawakan Hyung-ie! Aku lebih dulu makan nasi dari pada kau!"

"Tapi aku lebih sering tidur bersama Eomma dan Appa.." 

"A-apa.."

" Kook.."

"...."

Itu bukan Namjoon. Panggilan itu datang dari Seokjin yang sudah berdiri didekat ruang tamu sambil menenteng tasnya. Ada pula Hoseok dan Yoongi disana. Ketiga orang itu menatap keanehan atau lebih tepatnya serial Tom and Jerry, kucing dan tikus saling kejar-kejaran dan tertawa riang.

"Kau bilang Namjoon sakit, tapi kenapa?.."

Jungkook dan Namjoon mematung diposisinya. Orang yang sakit umunya hanya akan berbaring di tempat tidur dan juga menunggu dokter seperti Seokjin untuk datang memeriksanya. Tapi Namjoon justru tertangkap basah sedang bermain bersama adik kecilnya.

"Aku sampai meminta ijin pada atasan selama tiga hari untukmu, Joon" ucap Hoseok dengan tatapan terkejut.

"Aku sampai meninggalkan restoranku untuk menjenguknya?" Yoongi melakukan hal yang sama seperti Hoseok. Dia terpaku keheranan dengan tingkah sahabatnya.

"Bagaimana denganku yang sudah meninggalkan puluhan pasien untuk memeriksanya?" keluh Seokjin dengan nada penuh kecewa.

"Hehe..." tawa Namjoon dan Jungkook bersamaan. Kali ini mereka seperti pencuri yang sedang tertangkap basah.[]

Euphoria (NamKook) || FinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang