Byur!
Aku terperanjat dari duduk ku dengan kedua mata yang melebar karena keterkejutan ku. Baju yang Ku kenakan basah karena kebodohannya. Tatapan marah ku teralih kepada seseorang yang sangat aku benci.
"Bodoh!" umpatku padanya, "Mata Lo di mana hah?! .... Sengaja ya lo tumpahin minuman ini ke gue? Iya lo sengaja kan?!"
Hanya dengan melihat wajahnya saja sudah membuatku sangat kesal, di tambah lagi dengan kecerobohan yang dia buat saat ini. Sungguh, gadis ini membuatku naik pitam. Ingin rasanya kini aku menyeretnya keluar dari rumahku. Namun sayangnya hal itu tak dapat aku lakukan.
"M-maaf Lisa ... Aku benar benar nggak sengaja," ujarnya dengan terbatah karena rasa takutnya kepadaku. Bahkan sangking takutnya kini tubuhnya terlihat menggigil, bergetar karena ketakutan. Apapun reaksi yang di tunjukkan olehnya sama sekali tidak membuatku merasa kasihan atau iba kepada dirinya.
"Maaf? Lo pikir dengan ucapan maaf dari lo bisa buat rok gue kembali bersih? Atau bahkan bisa bikin rok gue kering dalam waktu sekejab?" tanyaku sinis.
"Aku benar benar nggak sengaja, aku terburu buru sampai sampai minumannya tadi tumpah."
"Alasan! Gue nggak mau dengarin alasan dari lo ya!" seruku tak tertahankan.
"Aku mohon maafin aku Lisa, aku janji aku akan cuci bersih rok kamu ya."
Lihatlah bagaimana dia berkata begitu sok baik kepadaku. Rasanya aku ingin muntah saja melihat kelakuannya yang sok baik itu. Aku melipatkan ke dua tanganku di depan dada. Senyum sinis aku lihatkan agar nyali cewek di depan ku saat ini menjadi semakin menciut.
"Lo, mau cuci rok gue ini?" tanyaku dengan penuh penekanan. Ku pandangi dia dari atas hingga ke bawah. Dan yang aku lihat dari dia hanyalah keburukan saja.
"Rok gue akan kehilangan kesuciannya ketika lo menyentuhnya. Jadi nggak usah sok sok an mau cuciin rok gue atau bahkan baju baju gue yang lainnya. Paham?"
Aku melangkah mendekatinya dan berbisik, "Lo hanyalah Babu di rumah ini. Jadi, bersikaplah selayaknya seorang Babu!"
TBC.
-Regards

KAMU SEDANG MEMBACA
One Love [complete]
Teen FictionTidak ada yang berubah dari Lisa. Sifat angkuhnya tetap bertahan hingga ia dewasa. Hingga Lian kembali pulang ke Indonesia pun sifat Lisa tidak berubah. Akankah Lian mampu menaklukkan hati Lisa yang sudah mengeras? mungkinkah Cinta Lian akan di bala...