-Happy Reading!💋
“Leka!” teriakku saat menuruni anak tangga. Mataku menyapu seisi rumah untuk mencari dimana Leka berada. “Leka! Dimana Lo!!!” teriakku kesal.
“Astagfirullah, Lisa... Kenapa harus teriak teriak sih, Nak” kata Mama yang datang dari arah dapur.
“Dimana Leka, Ma?” tanyaku cepat yang masih dengan nada kesal.
“Leka tadi ada di—“
“Iya Lisa, ada apa?” ucapan Mama terpotong karena kedatangan Leka. Aku langsung menuruni anak tangga dengan cepat.
“Dimana baju Gue!” setakku tajam menatap Leka yang menatapku dengan muka sok polos.
“Lo serahin baju Gue, atau Gue jambak rambut Lo sampai jebol??!” ancamku sungguh sungguh. Aku sangat marah dan juga kesal pada Leka.
“B-baju apa? Aku—“
“Ooh... Masih sok sok an nggak tahu Hah!” aku pun menjambak rambut Leka dengan kuat. Dia pikir aku akan main main dengan ucapanku?? Sudah ketahuan maling tapi kok masih bisa mengelak dengan muka sok polos.
“Yaampun Lisa... Kamu ini apa apaan sih. Sudah Lisa lepasin rambut Leka” ujar Mama panik dengan berusaha melepaskan cengramanku pada rambut Leka.
“Lisa sakit, hiks... Aaaa sakit” ringis Leka dengan memegang tanganku yang menjambak rambutnya. Aku semakin tangguh menarik rambut Leka tampa ampun. Ini adalah balasan karena dia berani beraninya mencuri baju.
“Dasar maling nggak tahu diri Lo!! Kurang apa keluarga Gue selama ini sama Lo hah!” makiku kesal. Mama menarik tanganku dengan sekuat tenaga, dan akhirnya tanganku pun melepaskan rambut Leka. Seketika Papa datang dari ruang kerjanya menuju ruang tengah.
“Ada apa ini!” seru Papa yang menghampiri kami. Tatapanku masih tersulut tajam kearah Leka.
“Lisa jambak aku, Om” aduh Leka dengan menangis sesenggukan. Papa pun menoleh padaku lalu pada Mama.
“Iya, Lisa datang dengan marah marah lalu jambak rambut Leka” pengakuan Mama membuatku menoleh pada Mama yang sedang memegangi tanganku. Spontan aku menarik tubuhku dari Mama. Menatap Mama dengan pandangan kecewa. Apa Mama sedang membela Leka lagi?? Yah! Lagi dan lagi Mama akan membela Leka. Hatiku sakit, melihat Ibu yang sangat aku hasihi dan aku cintai selalu membela orang lain. Aku anaknya, anak kandungnya, tapi kenapa Mama selalu membela anak orang lain? Apa aku sama sekali tidak pantas untuk dibela?? Yaallah... Kenapa miris sekali. Air mataku yang membendung kini telah menetes. Pandanganku masih tertuju pada Mama, beliau menatapku juga.
“Lisa ada apa Sayang? Kenapa kamu main kasar sama Leka” tanya Papa lembut dengan menarik lenganku agar aku menghadap kearahnya. Aku menarik napas dalam dalam sambil menghapus air mataku.
“Leka mencuri baju aku Pa, baju yang kemarin Papa kasih buat aku” kesalku dengan menatap Papa. Sedangkan Leka hanya menggelengkan kepalanya. Aku pun mengambil ponsel yang ada disaku celanaku dan menyerahkan pada Papa.
“Lihat vidio rekaman cctv yang ada dikamarku. Aku memang sengaja memasang cctv itu tanpa sepengetahuan siapapun, untuk mencari tahu siapa orang yang sering kali mencuri barang barangku!” jelasku, dan Papa mulai membuka ponselku. Rasa sakit dihatiku terasa mulai menjerebab ketika Mama mengelus punggung Leka. Dia hanyalah anak dari seorang pembantu!.
“Leka, kamu mencuri baju Lisa?” tanya Paa tidak percaya dengan apa yang ia lihat. “Om pikir kamu anak baik baik, tapi ternyata... Kamu seorang pencuri?” tanya Papa mengintrogasi.
“Saya sudah menganggap kamu seperti anak saya sendiri, tapi kenapa kamu malah mencuri dirumah saya?? Kalaupun kamu kekurangan apapun, kamu bisa minta sama saya, kalau tidak kamu bisa minta dari istri saya” tegas Papa.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Love [complete]
Novela JuvenilTidak ada yang berubah dari Lisa. Sifat angkuhnya tetap bertahan hingga ia dewasa. Hingga Lian kembali pulang ke Indonesia pun sifat Lisa tidak berubah. Akankah Lian mampu menaklukkan hati Lisa yang sudah mengeras? mungkinkah Cinta Lian akan di bala...