-Happy Reading!💋
"Lisa!"
Teriak Mama yang sangat melengking di telingaku. Aku yang tertidur dengan posisi tengkurap diatas kasur pun jadi merasa terganggu dengan teriakan Beliau.
"Lisa!" teriak Mama sekali lagi.
"Iya iya!" jawabku kemudian, lalu segera beranjak dari tidurku dan langsung pergi menghampiri Mama. Supaya Mama tak perlu lagi berteriak sekencang itu. Saat keluar kamar, aku melihat Kakakku yang juga keluar dari kamar. Mungkin efek karena Dia juga terganggu dengan teriakan Mama.
"Kamu dipanggil Mama tuh, Dek" katanya.
"Iya tahu, ini juga mau ke Mama..."
Kak Mico mengangguk, dan aku langsung berbalik dan pergimenemui Mama.
"Ada apa sih Ma?" tanyaku yang menghampiri Mama di ruang keluarga.
"Coba sini... Lihat Mama bawa apa buat kamu"
Aku pun mendekat dan duduk disamping Mama. Sedangkan Mama tengah membentangkan baju jubah muslim berwarna putih kepadaku.
"Baguskan?" tanya Mama dengan sumringah, dan aku pun mengangguk mengiyakan.
"Iya Ma, bagus kok bajunya. Apalagi kalau buat Lisa. Pasti terlihat makin bagus" kataku dengan menyunggingkan senyumanku. Mama seketika langsung menoleh padaku dengan sorot terkejut.
"Ooh astaga! Mama lupa. Maafin Mama ya Lisa, Mama lupa beliin buat kamu" kata Mama sambil memegang tangan kiriku. Aku mengernyit melihat respon Mama.
"Emang jubah itu bukan buat Lisa, Ma?" tanyaku, dan Mama langsung menggelengkan kepalanya.
"Jubah ini untuk Leka... Dia kan besok ulang tahun"
Seketika aku merasa cengoh plus geram campur kesal mendengar ucapan Mama. Mama bilang jubah itu untuk Leka? Hah sial!.
"Mama manggil Aku sampai teriak teriak itu, hanya untuk menunjukkan baju yang akan Mama berikan pada Leka? Cih nggak guna" kataku pelan dengan dengan sorot kecewa.
Aku pun langsung beranjak dari dudukku dan langsung kembali menaik tangga menuju kamarku. Dibelakang sana Mama terus memanggil namaku. Namun biarlah, lagi dan lagi Mama membuatku kecewa. Dan lebih baik aku pergi saja dari pada aku harus tetap disana, karena pada ujungnya hanya ada perdebatan diantara aku dan Mama.
BRAK!
Aku lampiaskan kekesalanku pada pintu yang tak berdosa itu. Rahangku memgantup kuat, dengan kepalan kedua tanganku yang tak kalah kuat juga. Aku berdiri didepan kaca rias dengan melihat diriku sendiri.
"Leka akan mencapai rekor tertinggi dengan menuliskan sejarah ini! Sejarah yang isinya seorang pembantu diadopsi jadi anak oleh majikannya yang kaya raya!" tekanku dalam setiap kata.
"Ah! Bangsat!" umpatku kesal sambil menggebrak meja rias. Terlihat sekali jika wajahku memerah karena emosi. Yang tak aku habis pikir adalah Mama, entah apa yang mendorong Mama selalu memihak kepada anak sialan itu?? Baik juga enggak.
★★★
Keesokan paginya. Aku menatap kearah meja makan yang terlihat ricuh dengan kue tart yang sudah tergeletak diatas meja.
"Terimakasih banyak ya Tante. Leka jadi nggak enak, seharusnya Tante nggak perlu lakuin ini semua buat Leka. Kasih sayang yang Tante berikan sama Leka selama ini itu, sudah lebih dari cukup"
"Hm, jangan ngomong gitu dong. Tante melakukan ini semata mata karena Tante udah anggap Leka seperti keluarga sendiri"
Hah! Masih pagi sudah harus melihat drama ibu anak yang hangat seperti ini. Rasanya aku ingin sekali menjok keras muka sok lugu itu. Pengen jambak jambak rambut jeleknya itu sampai botak!.
![](https://img.wattpad.com/cover/208758922-288-k490673.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
One Love [complete]
Teen FictionTidak ada yang berubah dari Lisa. Sifat angkuhnya tetap bertahan hingga ia dewasa. Hingga Lian kembali pulang ke Indonesia pun sifat Lisa tidak berubah. Akankah Lian mampu menaklukkan hati Lisa yang sudah mengeras? mungkinkah Cinta Lian akan di bala...