Selamat membaca!
Semoga kalian suka dan tertarik.
Jangan lupa Vote and Comen!
Kalau perlu share juga😉.@@@@
Malam menjelang. Waktu menunjukan saat-saat orang mengistirahatkan badannya yang lelah beraktivitas pagi, siang bahkan sore tadi. Meski masih terlihat aktivitas di toko-toko kecil sepanjang jalan.
Ini yang disukai Reka, jalanan ibu kota yang sepi tanpa macet, mempermudahnya memacu motor dengan kecepatan tinggi tanpa menanggung resiko. Udara tetap terasa panas, jumlah pohon di ibu kota semakin berkurang setiap tahunnya, mungkin itu yang menjadi salah satu sebab mengapa udara terasa panas.
Namun, Reka berhasil merasakan udara dingin itu dari angin yang bertabrakkan dengan motornya. Reka abaikan dinginnya malam,dia hanya ingin cepat pulang untuk merebahkan badannya.
Mematikan mesin motornya lalu membuka gerbang dan mendorong motornya menuju garasi samping kiri rumahnya. Semoga Papi dan Mami tidak mendengarnya. Berjalan menuju pintu utama dan membukannya menggunakan kunci cadangan yang diambilnya diam-diam dati kamar Papi.
Menyalakan senter dari handponenya untukemerangi jalan menuju kamarnya. Jam 2 dini hari, semua orang dirumahnya sudah melelapkan diri. Oleh karena itu, lampu seluruh ruangan dirumahnya mati dan jadilah gelap gulita.
"Balapan lagi?" Suara seseorang diruang keluarga membuat Reka tersentak kaget.
Dilihatnya Papi duduk disofa menghadap televisi yang memunculkan cahaya sehingga wajah Papi terlihat."Sudah 2 tahun Papi membiarkanmu. Papi diam, berharap kamu sadar dengan sendirinya." Papi berbicara tanpa menoleh pada Reka. Tatapannya terfokuskan pada televisi didepannya.
"Bersikap manis dihadapan Mami dan bersikap busuk dibelakangnya. Apa Reka gak takut Mami tahu? Lalu Mami sakit."
Hening sejenak.
"Tujuh menit dari sekarang Mami akan terbangun dengan teriakan. Mimpi itu terus menghantuinya. Papi tahu kalau Reka insomnia tapi bukan begitu caranya. Mami tersiksa dengan ini semua. Mungkin Reka gak tahu tapi setiap hari dan dijam yang sama, Mami akan terbangun dengan keadaan yang jauh dari kata baik. Itu semua menyakiti Papi, karena Papi hanya bisa menenangkan Mami tanpa membantu mengurangi beban itu."
Tepat tujuh menit berikutnya, sebuah teriakan menggema disalah satu ruangan. Papi berlari menghampiri Mami yang sudah menangis dengan memeluk kedua lututnya di dalam kamar.
Reka mengikuti dari belakang, menatap ke dalam kamar yang sedikit terbuka pintunya. Tidak ada niatan untuk masuk dan membantu Papi menenangkan Mami. Dia hanya meremas kuat helm yang dibawanya.
Reka batu sadar jika bukan hanya dirinya yang tersiksa. Mami juga sangat tersiksa, masih terngiang dikepalanya teriakan histeris Mami. Insomnia sialan yang membawanya ke dunia gelap itu. Reka bergabung dalam balap liar bukan tanpa alasan. Dia berharap dengan lelah ditubuhnya setelah balap mampu mempermudahnya terlelap dan itu berhasil. Tidurnya nyenyak sampai-sampai membuatnya tidak tahu tangis Mami.Dilemparnya helm ke lantai dengan kuat yang menimbulkan bunyi cukup keras. Mengusap wajahnya dengan kasar.
"ARGH!!!"
Bulir itu pertama kalinya muncul dimata Reka. Dia tidak bisa keluar dari dunia itu tetapi Mami? Reka tidak mau mengecewakan Mami. Semuanya selalu membuatnya terkejut.
Membanting badannya ke ranjang dan memejamkan mata. Reka berharap besok tidak terbangun lagi.@@@@
Vote and comen yaaaa
Mulai coba mengapresiasi karya yang sudah kalian nikmati😉Oh iya! Kalian juga bisa follow ig: @adeeok_watty untuk tahu kapan-kapan aja cerita-cerita author update.
Disana juga ada banyak kata-kata yang mungkin kalian akan suka.Itu akun kepenulisan author kalau ingin follow authornya di ig: @adeeok_

KAMU SEDANG MEMBACA
METAFORA
Storie d'amoreSemua tidaklah sama. Nasibnya berbeda. Pikiran memaksa untuk mengumbar tawa. Hati menekan tangis lara. Bukan pahlawan yang ditunggunya begitu juga pangeran berkuda. Tak ada yang bisa diandalkan karena andil Tuhan terlalu besar dalam kehidupan.