🎭Begin

25 7 4
                                    

Selamat membaca!
Semoga kalian suka dan tertarik.
Jangan lupa VOTE DAN KOMENYA YAAA
Kalau perlu share juga.

@@@

Siapa yang tidak akan bahagia jika si kekasih hati bersikap manis seperti yang diinginkan? Semua pasti bahagia. Tetapi bahagia memiliki batasan setidaknya untuk menghindari sakit hati yang menjadi kemungkinan di kemudian hari.

Taling selalu mengingatkan dirinya akan hal itu tetapi perlakuan Reka yang terus menerus menerbangkannya diatas awan membuatnya lupa semua kemungkian itu. Sialan memang.

Beberapa hari ini, Reka mulai mau membuka diri pada Taling. Sebuah kemajuan yang cukup pesat, meski yang diberitahu Reka hanya kebiasaanya seperti dia suka basket, tidak suka pedas, tukang tidur dan masih banyak lagi. Hal sepele tapi mampu membuat Taling merasa pantas bersanding dengan Reka.

"Reka nanti jadi latihan basket selepas kuliah?"

Mereka sedang beristirahat dikantin sebelah gedung fakultas Taling. Reka yang menghampiri, kebetulan jadwal kuliah mereka sama dihari Kamis.

"Jadi. Kenapa?"

"Nggak apa-apa. Kalau gitu nanti Taling pulang naik angkot aja. Biar Reka nggak bolak-balik."

Reka menggeram tidak suka. Siapapun orang yang berangkat dengannya harus pulang dengannya juga. Baik laki-laki ataupun perempuan. Dan kursi penumpang samping kemudi mobil miliknya sudah terbiasa dengan pantat Taling. Jadi, rasa lelah biarlah menjadi urusannya.

"Kenapa emang kalau gue bolak-balik?"

"Ih, biar Reka nggak capek. Kasian badan Reka, apalagi satu minggu kemarin Reka ngurus Taling yang sakit."

Memang terasa lelah tapi mau bagaimana lagi. Taling di Bandung sendirian, tidak seperti dirinya meski tidak satu kota tetapi orang tuanya mampu sampai dengan cepat. Membuatnya khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"It's oke, kalau cuma buat nganter lo pulang."

Ini yang tidak disukai Taling dari semua sifat Reka. Keras kepala.

@@@

"Makasih, Reka."

Taling turun dari mobil Reka, melambaikan tangan lalu berjalan masuk menuju kamar kosnya setelah mobil Reka melaju dan hilang dipersimpangan jalan.

Taling meletakan tasnya diatas meja belajar lalu bergerak membersihkan kamar kosnya yang begitu berantakan. Semalam Reka mampir, membawa banyak camilan dan menonton film action.

Taling sedang menata buku-bukunya dimeja ketika pintu kamar kosnya diketuk. Merasa penting, Taling berjalan menuju pintu dan membukanya. Tidak biasanya ada orang yang mau bertamu ke kosannya. Taling bukan mahasiswi dengan banyak teman.

Barta.

Untuk apa laki-laki itu ke kosannya. Jangan bingung kenapa lelaki bisa masuk ke kamar kosnya. Itu karena pemilik kosnya memberi ijin dan memang kosnya merupakan kos campuran hanya terpisah lantai. Perempuan dilantai atas sedangkan laki-laki dilantai bawah.

Barta merupakan laki-laki yang selalu mencoba mengambil hati Taling. Taling mengetahuinya dan sudah berulang kali Taling menjelaskan secara halus bahwa dirinya sudah bersama Reka. Dirinya tidak memungkinkan bisa bersama Barta.

Sudah lama sejak terakhir kali mereka bertemu dan Taling tidak menyangka Barta akan datang berkunjung ke kamar kosnya.

"Barta?"

"Hai, apa kabar?"

"Baik. Kita duduk dikursi depan, ya."

Taling mempersilahkan Barta duduk. Kenapa tidak didalam? Taling hanya takut akan suatu hal. Lalu Reka? Taling juga bingung kenapa ketika dirinya bersama Reka dia malah merasa terlindungi berbeda dengan para lelaki lain. Atau mungkin hanya rasa keterbiasaan.

"Kenapa Barta tumben ke sini?" Taling sebenarnya bingung mau memulai pembicaraan seperti apa. Canggung rasanya karena sudah lama tidak bercakap ria.

"Gak boleh?" Sepertinya dia membuat Barta tersinggung.

"Ah! Bukan begitu! Sudah lama kita nggak bertemu dan sekarang Barta datang ke kosan Taling. Jadi ada apa Barta kemari?" Jelas Taling cepat-cepat berusaha menghilangkan pikiran buruk tentangnya dari kepala Barta.

"Haha... Santai aja, Ta. Lagian gue kesini hanya ingin bicara kalau gue diterima di akademi militer. Seperti yang lo tahu, gue kuliah hanya untuk menunggu sampai gue bisa masuk militer. Dan gue masuk. Mungkin setelah ini gue bakal enggak bisa bertemu lagi sama lo. Maaf kalau gue buat lo risih selama ini, gue hanya ingin menunjukan rasa yang gue punya ke lo. Makasih sudah mau memberi motivasi-motivasi khusus buat gue." Ucap Barta disusul dengn senyum manis yang selalu membuat Taling kagum.

@@@

Vote and Comen yaaa

Menghargai nggak sesusah itu loh. Mengapresiasi sebuah karya terasa menyenangkan kalu kalian membiasakan.

Kalian bisa follow ig: @adeeok_watty buat tahu kapan-kapan aja METAFORA dan cerita-cerita lain author update. 

Bisa juga follow authornya langsung di ig: @adeeok_

METAFORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang