LIMA

275 14 1
                                    

Sudah beberapa jam Geshia dan Akasa di atap gedung sekolah. Dan membuat keduanya memutuskan untuk kembali ke kelas. Karna waktu istirahat sudah berakhir karna permasalahan itu.

Akasa membalik badan tanpa sepatah kata, meninggalkan Geshia yang masih diam mematung. Namun, Akasa memberhentikan langkahnya dan menoleh ternyata Geshia masih mematung.

"Ges!" panggil Akasa tapi tidak ada respon.

"Geshia Tynetha!" Geshia terkaget lalu menoleh, bingung.

"Ya?!"

"Lo mau balik ke kelas nggak?"

"Ha? Ah, ya," sahut Geshia yang masih belum sadar penuh.

Akhirnya mereka berdua kembali ke kelas. Ketika perjalanan menuju ke kelas, di depan kelas XI IPA 2 terlihat ramai sekali, entah ada apa. Namun, Akasa dengan santainya berjalan dengan di ikuti Geshia di belakangnya.

"Nah.. Itu Akasa!" Tutur salah satu murid yang tak lain si Aaron, biang rusuh dan membuat semua kerumunan menoleh ke arahnya.

Akasa yang hendak sampai di kerumunan itu pun di kejutkan dengan Miera yang tiba-tiba muncul di hadapannya.

"Oh. Jadi... Dia sekolah di sini? Sekelas sama lo Ka? Terus---"

"Berisik!" Ketus Akasa langsung melewati Miera.

"Akasa! Gue belum selesai ngomong!" Miera kesal karena Akasa langsung pergi begitu saja lalu ia pun mengejar Akasa hingga ke kelasnya.

"Ka! Jelasin ke gue, ngapain cewek itu disi---" Miera menatap Geshia yang dengan santainya langsung duduk di sebelah Akasa.

"Hei! Lo! Ngapain lo duduk di sebelah Akasa?!" ucap Miera dengan intonasi tinggi.

"Ini tempat gue. Kenapa? Gak boleh? Toh Akasa gak keganggu tuh," balas santai Geshia dengan senyuman.

"Lo berani sama gue?!"

"Udah! Lo ngapain di sini sih? Kelas lo di sono! Bukan di sini! Mending lo keluar sekarang!" tutur Akasa yang ber ekspresi dingin dan suara yang datar.

"Tapi Ka..." Akasa tanpa menggubris sedangkan teman se geng nya Miera langsung menggandeng nya keluar.

Kini teman-teman sekelas tertawa juga terheran melihat kejadian ini, seolah-olah ini adalah hiburan bagi mereka semua. Sebuah tontonan yang sangat menarik bagi mereka.

Akasa juga Geshia hanya terdiam. Geshia merasa takut hingga dia hanya berani melihat Akasa saja karena jika Akasa sedang naik darah itu sangatlah menakutkan. Tiba-tiba..

BRAAAKKK! (Mendebrak meja)

Sekumpulan kampret mengerubungi Akasa dan Geshia.

"Yoo Man! Lo keren banget sih tadi." Ucap Aaron.

"Keren muka lo!" Sahut Akasa ketus.

"Tau nih! Gak tau orang lagi emosi apa? Lo keren banget Bang Akasa!" Timpa Arga sok peduli namun akhirnya sama saja dengan Aaron.

"Tapi lo tadi, keren banget bro! Haha." Lanjut Jordan.

"Kalian ber tiga, bisa gak sih? Seharian aja. Gak usah bikin gue naik darah? Ha?!" Tegas Akasa.

"Kagak," balas mereka ber tiga bersamaan.

Lalu Keana yang sedari tadi memperhatikan sahabatnya yaitu Geshia yang hanya terdiam saja bahkan sampai menggigit bibir bawahnya membuat Keana khawatir. Keana lalu memegang tangan Geshia.

"Lo gapapa?" Geshia tampak kaget dan menatap Keana.

"I-iya. Gue gapapa kok. Santai aja Na." Balas Geshia tersenyum.

AKASA [MYG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang