SATU

1.3K 42 8
                                    

Bunyi motor yang biasa di kendarai yang tak lain adalah Akasa Ramatha, mulai mendekat dan mengisi keheningan saat melakukan renungan sewaktu upacara di mulai tepat dihalaman sekolah. Lucunya, seluruh siswa yang sedang berbaris di halaman sekolah dengan kompaknya menoleh ke arah bunyi motor milik Akasa yang bunyi nya melewati batas normal.

BRRUUMMM!

Beberapa siswi yang melihat Akasa apalagi geng ricuh yang selalu ngintilin Akasa pun heboh sendiri. Rasa bosan mereka seketika hilang saat melihat Akasa lewat, si Prince Charming SMA GALESHA.

"Astaga! Akasa tuh Akasa!"

"Damn! Ganteng banget! Pengen pingsan gue!"

"Cowok gue lewat, Oh God! So Cool."

"Cih! Seenak jidat ya. Berangkat jam segini. Kayak orang gak punya dosa sama sekali," celoteh Geshia.

"Dihhh.. Yang kesel," sahut sahabat Geshia si Keana Azura Bianca.

Tanpa sadar, banyak sekali kehebohan celoteh semua siswa siswi yang tertuju untuk Akasa. Jujur, Akasa memang terkenal memiliki banyak penggemar di sekolah nya yaitu SMA GALESHA sebab karena wajah tampan nya bak seorang idol korea dan wajah yang lucu seperti Kucing, walaupun dia cuek dan dingin nya sperti batu Es atau kulkas berjalan tapi itu membuat semua cewek makin leleh dengan nya, apalagi Akasa juga sering mendapat juara kelas yaitu juara satu dari jaman bolot yang sering kejar-kejaran posisi Juara satu oleh sahabatnya yaitu Aaron Salivan Kenando. Namun, belakangan ini wajah Akasa sangat terlihat murung di karenakan dia sedang dalam masa mengalami patah hati berkepanjangan yang membuat harinya terlihat gelap gulita tanpa warna.

Seperti biasa, Akasa dengan gaya nya yang cuek dengan sekitar. Ia pun turun dari motor nya lalu berjalan dengan santainya ke arah kelas nya yang terlihat bahwa Geshia menjadi pimpinan regu barisan kelasnya sedang menatapnya sinis. Akasa yang menyadari dia langsung berbicara isyarat 'Apa liat-liat?' dengan ekspresi ngeselin nya. Geshia pun, menyunggingkan senyumnya karna kesal melihat tingkah teman nya itu.

"Hei! Akasa, kamu baris di sini!" Pinta salah satu guru piket, menyuruh Akasa berbaris dengan kumpulan siswa siswi yang bermasalah dalam tata tertib sekolah. Akasa yang sebelumnya berdecak kesal, akhir nya menurut.

"Lagi-lagi kamu ya Akasa. Heran saya, kenapa sih masih ada anak modelan kayak kamu yang seenak nya sendiri datang ke sekolah melebihi jam tata tertib sekolah? Hah?! Emangnya ini sekolahan milik nenek moyang kamu yang dengan bebas nya kamu berangkat sesukamu?!" Omelan dan teguran dari Bu Dyan si guru piket yang bertugas pada minggu ini.

Akasa pun mengangkat tangan kirinya, melihat jam yang ternyata menunjukkan jam 8 lebih 5 menit.

"Kurang beberapa menit lagi, upacara selesai. Kamu setiap senin selalu begini, apa kamu memang sengaja buat gak hadir upacara Akasa?!" Lanjut celoteh Bu Dyan yang sambil menyilangkan kedua tangan nya.

"Saya telat bangun. Jangan su'udzon gitu dong bu. Dosa," jawab Akasa santai.

Tepat di grup nomor dua dari kanan Akasa, di ujung jauh sana adalah teman-teman Akasa yang sedang menertawai Akasa karna di marahi oleh guru piket habis-habisan yang setiap senin selalu ada aja tingkah Akasa yang bikin guru piket kesel.

"Akasa, setelah upacara selesai dan semua murid masuk kelas mereka. Kamu tetap di sini, hormat ke bendera selama dua jam. Setelah itu lanjut bersihkan Ruang Perpustakaan sampai debu yang menempel di buku hilang. Mengerti?!" Ucap Bu Dyan dengan tegas.

"Ya," sahut Akasa ketus.

Bu Dyan hanya mampu menghela nafas panjang melihat salah satu muridnya sangat susah dan bandel di kasih tahu walaupun dia adalah juara kelas namun tingkah bandel nya yang bikin naik darah, juga ketika di beri nasihat respon Akasa terlihat jutek dan menjawabnya juga bernada ketus. Benar-benar hari buruk Bu Dyan bertemu murid semacam Akasa. Akhirnya pun, Bu Dyan pergi dari hadapan Akasa dan kembali ke posisi belakang mengawasi murid bermasalah tersebut.

AKASA [MYG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang