Aku ingin mencintaimu, lebih banyak dari sebuah debar. Lebih besar dari sebuah Sabar dan lebih Lama dari kata Selamanya.
-AKASA-
Akasa menatap lurus kedepan dan sesekali menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Ternyata sudah mengarah pada pukul 07.25 WIB karna jalanan sedang tidak macet, juga bus sudah hampir tiba di Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung. Someone yang berada disamping kiri Akasa masih pulas tertidur karna beberapa jam lalu telah terjadi perang dunia kedua. Kepala Geshia sesekali terpentok jendela kaca bus dan membuatnya mengerang kesakitan lalu tertidur lagi, Akasa hanya melihatnya dengan iba. Karna kasian, ia pun menarik kepala Geshia dan menyandarkannya ke bahu miliknya. "Gue gak tega lo kepentok muluk. Lo udah bego, kalo kepentok lagi ntar makin bego trus jadi gue yang susah," lirih Akasa sembari melirik Geshia yang sudah bersandar di bahu Akasa.
Akasa mengusap wajahnya lalu menguap dan menghela nafasnya panjang. Ia juga tiba-tiba merasa ngantuk, tapi dari tadi ia mejemin mata emang gak bisa tidur. Mungkin karna teman-teman nya yang berisik di belakang, apalagi tepat di belakang dia itu si Arga dan Jordan trus samping kanan nya ada Aaron sama Keana yang sedari tadi teriak-teriak dan menyanyi juga bercanda. Arga memang tadi sempet tidur, tapi disaat Akasa ingin tidur. Si Arga malah godain Akasa dan ya gitu, malah gak bisa tidur. Sebenernya Akasa ingin ngomel karna saking kesalnya sama Arga, Jordan juga Aaron apalagi Keana yang gak ada habisnya bikin Akasa kesel, di godain mulu.
"Ka. Tentrem banget lo sama Geshia?" ucap Keana.
"Bac*t!" ketus Akasa.
"Ecieeee..." teriak Aaron.
"Yohooo," lanjut Arga dan Jordan.
"Gak Jelas lo pada! Gila," sinia Akasa namun mereka hanya terkekeh.
Tak lama, waktu yang di tunggu-tungu pun tiba. Bus pun berhenti di lobby utama bandara dan semua penumpang pun bersiap-siap untuk turun secara bergantian. Kalian tau kan, Orang +62 itu gimana? Ya, yang pasti tidak sabaran dan saling dorong.
Melihat hal seperti itu, Akasa pun tak tinggal diam karna dia terpancing emosi apalagi memang selama perjalanan dia meredam amarah tapi gagal. Akhirnya ia lampiasin sekarang.
"Lo semua tau aturan gak sih?! Tau namanya gantian gak sih?!" Seru Akasa tiba-tiba dengan tegas. "Baris! Gak usah berebut buat keluar apalagi saling dorong. Toh nanti juga semua bakal keluar dari Bus. Jangan kayak Anak TK yang masih di atur buat baris,"
"Mampus lo pada. Pak RT ngamuk nih!" celetuk Arga.
Ctaakkk!
Akasa menjitak kepala Arga, "woyy Setan! Sakit," teriak Arga.
"Bodo!"
Di sisi lain Geshia yang masih tertidur pun akhirnya terbangun, "apasih kok ribut-ribut?" Geshia menatap Wajah Akasa dengan polosnya, khas orang bangun tidur. Dan posisi Geshia bangun dari sandaran Akasa. "Kenapa Ka?"
"Gak usah nanya-nanya, bikin nambah emosi aja. Tidur aja lo di situ," celetuk Akasa dengan judes.
"Ih, Kebiasaan banget. Orang sini nanya baik-baik malah diomelin," Geshia menabok tangan Akasa lalu mencubitnya lagi.
"Sakit!" Akasa meringis dan menatap tangannyaa. "Gila lo ya. Demen banget nyubit orang."
"Abisnya lo ngeselin."
"Gue tuh bukan ngomelin lo, bodoh. Kesel gue!" Akasa marah-marah lagi.
"Iya tau kalo gue bodoh, jadi gak usah di katain juga kalik Ka!" Geshia memanyunkan bibirnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/208211062-288-k864732.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AKASA [MYG]
Подростковая литература[COMPLETED] [Follow dulu sebelum membaca] ________________________________ Akasa Ramatha, cowok paling dingin dan bodo amat dalam problem cewek. Dia memiliki sebuah hobi yang menurut semua orang itu adalah hal yang gila, karena dia senang sekali men...