DELAPAN

222 11 2
                                    

Sekarang Geshia berada di ranjang UKS tepatnya diruang UKS dengan mengelus-elus pantatnya yang sakit akibat Akasa menjatuhkannya dari genggaman. Apalagi lututnya yang masih keluar darah akibat terjatuh di lapangan tadi makin perih membuatnya beberapa kali meringis kesakitan. Bisa di simpulkan bahwa hari ini adalah hari tersial Geshia.

Pertama, Geshia bangun kesiangan gara-gara malamnya nggak bisa tidur mengakibatkan ia terlambat sekolah.

Kedua, ia tak sengaja menginjak tali sepatu yang lepas hingga membuatnya jatuh dan lututnya lecet nggak karuan.

Ketiga, tubuh mungilnya di jatuhkan oleh Akasa semena-mena dari gendongan lalu jatuh ke lantai yang kerasnya nggak ketulungan.

Tapi, di sisi lain Geshia bahagia dan senang bisa di gendong atau di bopong oleh Akasa, karna apa? karna Aroma Akasa wanginya tuh beda, trus ganteng lagi, hidungnya mancung juga, matanya mirip kucing, ah pokoknya Prince Charming banget deh. Bikin siapapun betah kalo bareng dia lama-lama termasuk Geshia sembari senyum-senyum kayak orang nggak waras di UKS mengingat wajah Akasa. Namun, Geshia menampar pipinya dan mengerang kesakitan lalu menyadari Akasa tuh galak dan hobby banget bikin orang sakit hati mana lagi dingin nya gak ketulungan, ngeselin juga. Seandainya, Akasa itu friendly gitu, pasti Geshia senang apalagi aura kegantengannya nambah tuh Batu Es.

Tapi ngga papa sih, cowok modelan kayak Akasa itu malah jadi inceran lho, karna apa? karna pasti banyak kejutan yang tak terduga dari seorang Akasa Ramatha. Dan juga, Akasa gemesin menurut Geshia yang sedari tadi memeluk bantal UKS di lecek-lecek in sampai tak menyadari kedatangan Keana juga Aaron.

"Lo kenapa Ges?" tanya Keana mengerutkan Alisnya.

"Ha?" Kaget Geshia, lalu melempar Bantal.

"Ye.. Malah di lempar," sahut Aaron.

"Lo kesambet apa, Bontot." Lanjut Aaron.

"Nggak ada. Cuman gemesh aja gitu," jawaban Geshia membuat Keana dan Aaron saling pandang.

"Maksud lo?" Tanya Keana sembari menyentuh kening Geshia, "anget sih. Ya Allah sahabatku."

"Udah ah. Gak usah kepo!"

"Yaelaaa.. Gimana keadaan lo?" Tanya Keana.

"Baik dan tidak baik," balas Geshia yang masih senyum-senyum nggak jelas.

"Astaga. Kenapa sih nih anak orang Ron! Gue takut. Akasa abis ngapain Geshia ya, kok jadi kayak gini," tutur Keana.

"Tau! Abis dipelet palingan."

"Husss.. Mulut lo!" pukul Keana.

"Yaudah. Lo istirahat disini ya. Ntar gue balik kesini lagi. Lo pesen apa? bubur? es teh? teh anget?"

"Iya Na. Bawain ya, bubur sama teh anget aja . Nih lutut gue masih sakit apalagi pantat gue," keluh Geshia.

"PANTAT?!" kaget Aaron. Geshia mengangguk.

"Abis diapain Akasa lo?! sini ngomong ke gue. Biar gue slepet tuh anak!" sergah Keana.

"Udah gapapa. Akasa nggak ngapa-ngapain gue kok."

"Huh. Awas aja ya, kalo gue tau. Gue hajar tuh batu," lanjut Keana.

"Ih. Iya-iya Keana Es."

"Paansih," kesal Keana.

"Yaudah. sono balik kelapangan," suruh Geshia.

"Yaudah. Gue balik ya. Yuk Ron."

"Baik-baik lo di sini bayi," lanjut Aaron.

Sementara itu, Akasa dengan anak-anak lain tengah asik melakukan aktivitas olahraga. Kali ini, materi olahraga yang Akasa tunggu yaitu pelajaran Bola Basket. Karna Akasa sangat menyukainya jadi dia berusaha untuk mendapat skor maksimal dan mendapatkan nilai yang bagus.

AKASA [MYG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang