DUA PULUH ENAM

190 10 0
                                    

Malam ini, malam yang dingin dengan mood yang acak-acak an bagi Geshia. Namun, malam ini Ganendra membawa seseorang ke rumah. Ya, dia adalah calon kakak ipar Geshia. Geshia sangat menyukainya, dulu Ganendra pernah menjalin kasih dengan seseorang namun orang itu sangat menyebalkan dan malah melorotin mas Ganendra dan Geshia tak menyukainya. Beda jauh dengan kekasih mas Ganendra sekarang, dia sangat telaten dan baik hati juga tidak perhitungan namun perhitungan kepada mas Ganendra itu harus lebih berhemat uang.

"Lho, siapa ini?" ucap mama Geshia menyambut.

"Halo tante, malam. Lagi makan ya?" balasnya.

"Iya nih. Gabung yuk, pasti belum makan kan?"

"Hehe, iya belum tante."

Dan satu lagi, dia tingkahnya konyol juga blak-blakan sama seperti Geshia karna itu Geshia menyukainya. Oiya, nama dia adalah Lyra Arcelli.

Akhirnya kami makan bersama, selang beberapa menit selesai. Geshia melirik Lyra. Lyra menyadarinya lalu tersenyum.

"Mau apa? Ngomong aja, gak usah curi-curi perhatian gitu," ucap lyra sedikit melirik Geshi. Geshia cengengesan.

"Mbak tau aja sih. Kan jadi gemes."

"Jangan Ra. Kebiasaan ntar," sahut mama.

"Ih mama."

"Ganendra selalu manjain, masa kamu juga," lanjut mama menggodaku.

"Mas," Geshia merengek.

"Mah, udah kasian dedek kesayangan Ganen," Geshia cengengesan.

"Dasar kalian berdua gak berubah. Apalagi di tambah Lyra yang telaten banget. Mama jadi seneng," ucap Mama, "oiya kita bahas persiapan pernikahan kalian yuk."

"Geshia mau keluar ya mah."

"Kemana eh?" sahut mbak Lyra.

"Cieee kepo."

CTAAK!

lyra menjitak Geshia, "ah sakit mbak," semuanya pun tertawa.

"Akasa?" sahut mas Ganendra Tiba-tiba.

"Ih, kok Akasa. Ngapain bahas dia."

"Lagi marahan ya?"

"Gak usah kepo sih mas. Tau ah, Assalamu'alaikum."

***

TING... TING... (Suara bel ketika pintu kafe di buka).

Ya, kini Geshia berada di Cafe milik Jordan. Untung saja tidak ramai, jadi Geshia bisa bersantai. Jordan terlihat sedang sibuk, lalu Geshia memanggil Jordan.

"Jordan!" yang di panggil pun menoleh.

"Lho, Geshia? Lo tumben ke sini?" ucapnya lalu matanya seperti mencari seseorang.

"Lo nyari siapa eh?" tanya Geshia.

"Lo sendirian? Gak ngajak bareng yang lain?"

"Enggak. Niat gue, cuman nyantai doang di sini. Gue pesen Coffe Mocachino satu ya Dan."

"Oh, oke. Tapi gue gak bisa nemenin."

"Iya, it's okay. Santai aja kali, Dan," Jordan tersenyum dan berjalan menuju tempat pembuatan kopi.

*JORDAN POV

"Dan, temen lo?" tanya salah satu pekerja Jordan dan termasuk temen lengket jordan dari sd.

"Iyoi, kenapa?" balas jordan sembari meracik kopi pesanan Geshia.

"Cantik," sahutnya.

Jordan langsung mengalihkan pandangannya ke cowok tersebut lalu ke Geshia.

AKASA [MYG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang