Akasa masih melajukan motornya di jalan raya yang sangat padat dengan kecepatan normal. Ia menajamkan pandangannya ke depan, memfokuskan diri di jalanan. Derum motornya yang menggelegar sesekali menjadi pusat perhatian seseorang pengendara yang ia lewati.
Sebenarnya rasa kesalnya masih mengganjal di hatinya dan masih ingin melampiaskan kekesalan hatinya yang selama ini ia pendam ke Fajril. Akasa masih tak habis pikir dengan makhluk biadab modelan seperti Fajril masih berani menampakkan muka brengseknya di hadapan dirinya.
B*ngsat!
batin Akasa yang emosinya masih belum padam dan sembari mengegas motornya sesekali suaranya berderum keras. Ia berpikir, itu cowok ngilang beberapa tahun lamanya pasti sudah mati tapi nyatanya tidak, ia hadir dengan status sebagai mantan kekasih Geshia. Sebaik-baiknya Akasa untuk seseorang, ia tidak bisa menghilangkan kebenciannya untuk seseorang yang sudah merusak kebahagiaan seseorang tanpa memperdulikan harga diri seperti Fajril Austin.
Akasa membelokkan motornya ke kanan yang malah menuju ke tempat Caffe langganan dia bareng Aaron, Arga dan Jordan setiap Weekend. Dan di tempat itu adalah Cafe milik Ayah Jordan, jadi ada tempat khusus tongkrongan yang di buat Jordan untuk persahabatan mereka. Tempat itu sebagai tempat yang bisa membuat hatinya tentram dan mengembalikan mood nya.
***
Geshia masih termenung setelah kejadian diluar gerbang sekolah beberapa jam yang lalu. Perkelahian dua cowok yang satunya galak seperti Macan dan yang satunya bajingan seperti Buaya yang level nya gak jauh dari sampah masyarakat. Geshia berdecak ringan, karna masih kesal."Akasa tadi serem banget ya Ges?" tanya Arga yang masih setia menemani Geshia menunggu kakak Geshia datang. "Gue gak sempet nyangka bakal jadi kayak gitu dan baru kali ini liat Akasa emosi sebegitu ngerinya kayak tadi. Ya nggak Dan? lo sadar nggak?"
"Iya Ga. Gue juga kaget waktu tau Akasa kayak tadi. Baru kali ini, dia ngamuk kayak gitu. Setau gue, dia ngamuk itu cuma biasa kayak sehari-harinya sama kita bertiga dan kayak yang ia lakuin ke lo juga Ges. Galak tapi gak berlebihan," tutur Jordan.
Geshia mengangguk, "serem pake banget. Gue juga gak nyangka kalo akhirnya sampe kayak gitu, seakan-akan mereka saling kenal satu sama lain," kata Geshia membuat Jordan dan Arga saling memandang.
"Lo ngerasa gitu juga Ges?"
"Iya Ga. Kenapa?"
"Gak kenapa sih. Gue juga ngerasa kayak yang lo rasa juga. Kemungkinan mereka kenal dan ada permasalahan juga di masalalu tapi kita nggak tau apa-apa juga sih Ges."
"Lah.. Emang Akasa kalo ada apa-apa gak pernah cerita?"
"Enggak. Karna dia lebih milih diem daripada cerita," sahut Jordan.
"Tapi, Akasa ganteng sih tadi. Keren," Geshia senyum-senyum sendiri mengingat wajah Akasa. "Hehe," cengengesan.
Arga dan Jordan yang mendengarnya pun terkekeh keras. "Tadi nangis kejer, sekarang malah cengengesan. Aneh lo Ges," tutur Arga.
"Tau nih. Gak konsisten banget. Jadi merinding gue," lanjut Jordan dilanjut tertawa.
"Ya masa, gue harus nangis terus?" Geshia cemberut sok imut. "Lagian juga, gue udah lega liat Akasa ngehajar gak nanggung-nanggung muka Fajril sampe babak belur kayak gitu."
"Emang, Fajril itu siapa lo sih Ges?" tanya Arga yang penasaran sedari tadi belum sempet ia tanyakan.
"Dia itu sebe---"
"OH GUE TAU!" potong Jordan. Ia menatap Geshia tajam, "dia mantan lo kan? 2 tahun lalu? Iya kan?! bener kan gue?"
Geshia melotot kaget, "apasih? Lo tau dari mana kalo dia mantan gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKASA [MYG]
Teen Fiction[COMPLETED] [Follow dulu sebelum membaca] ________________________________ Akasa Ramatha, cowok paling dingin dan bodo amat dalam problem cewek. Dia memiliki sebuah hobi yang menurut semua orang itu adalah hal yang gila, karena dia senang sekali men...