DUA PULUH

178 8 0
                                    

"Lo sebenernya emang bego ya? Lo tau kan, ini Study Tour bukan liburan," Akasa berujar ketus. "Kalo lo emang pengen lama-lama di sini, ya mending sama keluarga lo sana. Lo bisa berbulan-bulan dan bertahun-tahun di sini, juga gak ada yang ngelarang."

Geshia hanya mendengus kesal. "Kapan-kapan kita ber enam liburan lagi ke sini yuk? Ke Jogja!" Aaron berucap semangat. "Pasti bakalan seru deh. Kita bisa main dan jalan-jalan lama di sini sepuasnya."

"Nah.. Setuju tuh gue," sahut Geshia heboh.

"Bener, gue juga setuju nih. Kapan lagi coba kita liburan bareng," timpa Keana tak kalah heboh dan antusiasnya.

"Nggak! Gue nolak," Akasa menolak. "Pergi dua hari aja di sini buat gue udah cukup. Kalo lo ber lima emang pengen banget liburan, ya silahkan tapi ber lima aja. Gue gak ikutan."

"Enggak sekarang juga Ka. Buat ntar kita lulusan SMA gitu," sahut Arga meyakinkan Akasa. "Toh, masih ada waktu panjang buat nabung mulai sekarang."

"Ogah ah. Gak minat," Akasa masih menolak mentah-mentah.

"Sumpah, kalo gue boleh jujur. Gue males banget. Nggak tertarik sama sekali soal liburan jauh dari Bandung. Gue mau ikut ke Jogja ini karna kegiatan sekolah, sekalian gue mau nikmatin lagi keindahan Jogja lainnya yang belum pernah gue jelajahi,"

"Ih, Akasa nggak asik." Geshia spontan menyahut. "Kalo nggak ada Akasa, gue gak mau ikut dan gak jadi ikut," dengan ekspresi murung.

"Dan kalo ada lo, gue nggak bakalan pernah ikut kalik," cetus Akasa sembari nyengir.

"Jahat banget sih," balas Geshia memukul dada bidang Akasa.

***

Saat Geshia merasa bosan, selalu saja Akasa mampir ke pikirannya. Dan ingatan pertama kali bertemu dengan Akasa pun muncul. Geshia masih ingat saat Akasa menjadi sorotan murid-murid cewek di sekolah karna deruman motornya saat upacara sedang berlangsung dan parahnya saat Geshia menatapnya malah Akasa nyolot. Ia juga masih ingat saat pelajaran matematika bahwa Akasa membantunya mengerjakan soal dan walaupun isinya hanya ribut, omelan Akasa yang super menyebalkan. Sejak hari itu, Geshia menjadi sangat penasaran dengan sosok Akasa Ramatha yang terkenal dengan sebutan Prince Charming. Apalagi saat Arga bilang Miera mantannya lalu Akasa anti cewek-cewek club. Akasa si cowok Tempramental tapi gantengnya naudzubillah bikin mimisan. Itu semua membuat Geshia semakin penasaran dan kepo akan Akasa apalagi beberapa jam yang lalu Adem perempuan Akasa memberi tahu bahwa Akasa selalu menceritakan dirinya kepada Arletta Ramatha Putri. Sayangnya, Akasa terlalu galak dan menyebalkan bikin Geshia sakit hati dengan ucapannya yang ia lontarkan tanpa peduli dia sakit hati atau tidak.

"Ternyata lo punya adek cewek. Gue gak nyangka," ucap Geshia tiba-tiba.

Akasa menoleh sekilas ke arah Geshia yang sedang menatapnya, lalu mengalihkan pandangannya ke arah depan.

"Hm ya. Dan gue gak nyangka lo itu mantannya Fajril," ucap Akasa tiba-tiba.

"Hm?" Geshia cengo, "ah.. Kok lo kenal Fajril?" tanya Geshia.

Kali ini, Akasa sepenuhnya menatap Geshia penuh arti. Ada beberapa detik karna mata mereka bertemu.

"Kenapa gue kenal Fajril? Hm.. Karna dia mantan Miera. Dan dua tahun lalu, yah begitu.."

"Begitu gimana?" jeda Geshia tak mengerti lalu tiba-tiba membulatkan kedua matanya. "J-jangan bilang... Di hotel? cewek? Fajril? Miera?!" Akasa hanya berdehem dan mengangguk.

Geshia pun membuang muka dari Akasa. Akasa bingung dengan tingkah Geshia., "lo kenapa?" tanya Akasa karna Geshia tiba-tiba diam.

Geshia menatap Akasa. Akasa kaget karna mata Geshia benar-benar seperti orang mau nangis.

AKASA [MYG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang