Hayo, kalian masih jadi tim rebahan atau udah tim keluyuran? Rebahan aja ya, keadaan belom kondusif<3
Stay save<3
Jadi, mulai hari ini aku bakal balap update MPH, tapi part-nya ngga di revisi, karena lagi proses terbit, dan nanti aku kasih waktu 3 hari untuk baca, abis itu aku hapus lagi.
Jangan lupa nabung<3
Cemburu ; rasa tak suka saat miliknya disentuh orang lain - Arnold
💍💐💍
"Raga, ada satu hal yang pengen gua tanyain, ngga, lebih tepatnya gue ungkapin."
"Ungkapin aja."
"Kadang, gue ngerasa kalo kita bener-bener deket dan ngejalanin peran sebagai suami istri yang baik. Tapi, disisi lain, lo bikin gue berpikir kalo semua ini cuma halusinasi gue doang. Disaat tertentu lo bikin gue ngerasa kalo lo itu benci sama gue, tapi kenapa lo masih perduli?. Sekarang jujur sama gue, lo anggep gue itu apa?." ucap Dera sambil memandang bulan dari teras rumahnya.
"Lo pikir, lo siapa? Sampe harus gue perduliin. Itu semua cuma semata-mata tugas sebagai suami. Gue ngga mau dicap sebagai suami yang ngga bertanggung jawab."
"Siapa yang mau ngecap lo kayak gitu? Toh ngga ada yang tau kalo lo udah jadi suami."
"Bisa aja kan, lo ngadu sama temen-temen lo. Atau bisa aja tiba-tiba lo umumin dilapangan demi mendongkrak kepopuleritasan."
"Serendah itu ya gue dimata lo, padahal lo sendiri tau kalo gue cuma punya satu sahabat. Kalau emang itu yang lo takutin, sumpah demi tuhan gue ngga bakal ngelakuin itu. Asal lo berhenti pura-pura perduli sama gue. Terutama kalo disekolah, anggep kita ngga pernah kenal." Dera mengakhiri ucapannya dengan helaan nafas kasar.
"Oke. Ingetin gue buat ngelakuin itu sama lo, mulai besok." Raga memasuki rumah duluan.
Saat ini mereka berdua masih berada dirumah bunda. Dera menghirup nafasnya dalam-dalam. Semua kilas kejadian saat Raga perduli terus berputar dikepalanya. Dera memegang hatinya. Ini namanya sakit yang tak kasat mata. Sekali lagi Dera menatap bulan yang seolah menggambarkan dirinya saat ini. Sendiri dan kesepian. Tanpa sadar, buliran air matanya lolos begitu saja. Dengan cepat, Dera mengusap air matanya, lalu ia masuk kedalam untuk kekamarnya.
Dera melihat Raga yang sudah terlelap sambil memeluk guling kesayangannya. Dera duduk ditepi kasur, matanya masih bertahan untuk tetap terjaga. Besok kan hari libur, Dera memutuskan untuk pergi menenangkan dirinya. Entah kemana tujuannya, yang jelas Dera ingin pergi setidaknya untuk menghilangkan sedikit beban pikirannya.
💍💐💍
Pagi ini Dera sudah rapi dengan pakaiannya. Ia memutuskan untuk pergi ke kota tua. Dia memasukkan dompet dan hp nya kedalam tas selempang yang ia pakai. Dera melihat jam tangannya yang masih menunjukkan pukul 07.30 WIB. Dera memang sengaja berangkat pagi, agar tidak terlalu banyak polusi udara. Dera memandang Raga yang masih terlelap. Raga tidur sangat nyenyak, padahal semalam Dera sama sekali tidak bisa tidur, memikirkan percakapan yang mereka lakukan diteras rumah. Tak memikirkan banyak hal, Dera segera memakai flat shoes nya, dan turun dari kamarnya.
Dibawah sudah ada bundanya yang sedang menyiram tanaman. Dera pun pamitan kepada bundanya untuk pergi bersama teman, namun nyatanya ia hanya pergi sendirian. Dera menaiki angkot untuk pergi ke stasius, lalu menaiki kereta api untuk sampai di kota tua. Entah kenapa, Dera memutuskan untuk pergi ke kota tua. Ketika mengantri untuk membeli tiket, Dera tak sengaja melihat Keno bersama seorang wanita. Dan saat wanita itu pergi, baru Keno melihat Dera yang sedang mengantri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Popular Husband [SUDAH TERBIT]
JugendliteraturDILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT CERITA INI YA. KALO YG CAKEP..... YA TETEP GA BOLEH ANJIR! FOLLOW DULU SEBELUM BACA:) Warning! : 1. banyak typo bertebaran dan akan segera dilakukan revisi 2. Part ini kebanyakan konflik yang cuma akan menguras emosi pe...