RAGADERA 6 ✔

306K 14.7K 784
                                    

Rindu ngga gais?

Kalian baca jam berapa nih?

Jangan lupa vote dan spam komen ♥

***

Menolak; tak ingin menyetujui sebuah penawaran.

***

"Astaga! Gue kan mau mampir ke toko kue." Dera menepuk dahinya.

"Masih muda, kok udah pikun. Yaudah ayo sekarang, keburu tokonya tutup."

Raga melajukan motornya, menuju toko kue yang dimaksud Dera. Tak butuh waktu lama untuk sampai disanan. Saat Raga memarkirkan motornya, dia melihat sebuah motor yang sangat dikenalinya. Raga pun menoleh kedalam toko kue, dan betapa terkejutnya Raga, saat melihat cewe yang sedang didekatinya sedang berduaan bersama musuh bebuyutannya. Sebisa mungkin, Raga menahan amarahnya. Tanpa basa-basi, Raga menarik Dera untuk menaiki motor kembali.

"Ngambil titipan bunda lo, nanti aja, tiba-tiba gue pengen makan mie ayam. Kita makan dulu, baru kesini lagi."

"Tapi kan kita udah terlanjur ada disini, masa mau balik lagi."

"Dari pada gue mati kelaperan. Nanti, kalo gue mati kan lu yang disalahin, lo mau? Ngga kan!? Jadi yaudah, ikut aja."

Dera pun hanya bisa pasrah, mengikuti kemana Raga pergi. Pilihan Raga jatuh pada tulang mie ayam yang terletak di pinggir jalan, di dekat taman. Raga mengambil dua tempat duduk, lalu menaruh tasnya di bangku sebelah Dera.

"Bang, mie ayam dua. Eh, lo pedes apa ngga?"

"Gue ngga usah."

"Yaudah bang, yang satu pedes, yang satu ngga."

"Ih, dibilang gue ngga mau."

"Lah yaudah. Gue beli dua juga buat gue sendiri."

Semua orang yang ada disitu sontak tertawa, mendengar perkataan Raga. Mereka seolah menertawakan kegeeran Dera. Sementara Dera, hanya bisa mengalihkan perhatiannya dengan memainkan ponselnya, padahal dia hanya membuka tutup menu ponselnya. Tak lama, pesanan Raga pun datang, dua porsi mie ayam, dan satu gelas es teh. Raga memakannya dengan santai, sambil sesekali melirik kearah Dera. Raga tau jika sedari tadi, Dera memperhatikannya makan, dan dia juga tau, jika sebenarnya Dera itu lapar, tapi mungkin dia terlalu gengsi. Pada akhirnya, Dera hanya memilih diam, sambil sesekali melirik kearah Raga.

"Kenapa lo ngeliatin gue makan? Mau?"

"Ngga! Gue ngga laper."

Kruyuk..... Kruyuk.. "Oh, ngga laper ya? Terus, barusan gue denger suara apa ya?," tanya Raga sambil tertawa mengejek.
"Nih, cepetan makan!"

Dera sudah menyerah, dengan rasa laparnya. Akhirnya, ia mengambil semangkuk mie ayam yang masih ada didepannya. Raga yang lebih dulu selesai, memperhatikan Dera. "Lo kenapa si mau dijodihin sama gue?."

Uhuk.. Uhuk..

"Nih, nih, minum dulu. Makanya kalo makan tuh pelan-pelan."

"Gue udah pelan, lo aja yang ngasih pertanyaannya tiba-tiba. Gue terima karena gue merasa harus berbakti aja sama orang tua gue.

My Popular Husband [SUDAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang