Rindu aku ngga? Mwehehe
Absen pake emot favorit kalian yuk
Happy reading, jangan lupa spam komen ya ♥
***
Patah ; kata yang mampu mendefinisikan keadaan hati saat terluka - Tito
💍💐💍
Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Dera, Vina, Mika, dan anggota THE TENAR sudah berada diparkiran. Dera sengaja mengajak Mika untuk ikut bergabung di launching kafe barunya.
"Ngapain lo?." tanya Ezra.
"Dera, kok lo bisa ngajak dia sih?." tanya Vina.
"Gue sama Mika udah memutuskan untuk berdamai, dan sekarang kita udah jadi teman."
"I-iya, gue mutusin buat berubah. Gue mau jadi lebih baik."
"Yakin beneran berubah? Lo ngga ada niatan lain buat ngehancurin Dera lagi kan, dengan alasan lo berubah." ucap Raga dengan tatapan menyelidiknya.
"Gue yakin. Kasih gue kesempatan ya."
Semua yang ada disitu mengangguk setuju, dan mereka langsung menuju kafe. Ternyata sudah ada beberapa orang yang berdiri didepan kafe, dan setelah ditanya, ternyata mereka orang yang dikirim papa untuk menjadi karwayan termasuk seorang koki. Dera memasang pita panjang didepan pintu. Tak lama, banyak pengunjung yang mendatangi DC. Setelah mulai ramai, Dera memotong pitanya, dan mempersilahkan para pengunjung masuk kedalam kafe. Mereka mulai memesan makanan dan minuman. Dera sesekali menghampiri pengunjung untuk menanyakan tanggapan mengenai suasan kafe dan rasa makanannya. Dera pun sangat puas, karena banyak pengunjung kafe yang memberikan tanggapan yang baik.
"Der, gue ada janji sama orang, jadi gue ngga bisa nemenin lo sampe kafe tutup." ucap Raga.
"Iya ngga apa-apa. Kan masih ada Vina, sama temen-temen lo disini. Lagian udah ada karyawan juga, jadi gue ngga bakal terlalu repot."
"Yaudah, gue pergi dulu." sebelum Dera menjawab, Raga sudah melesat pergi keluar.
Dera bergabung dengan Vina dan yang lainnya. Mereka sedang bermain permainan ToD. Dera memutuskan pergi kearah dapur, untuk memeriksa apa ada yang kurang. Ternyata ada beberapa bahan makanan yang sudah habis saking ramainya pengunjung. Saat melihat karyawan lain yang memiliki kesibukan masing-masing, Dera memutuskan untuk pergi sendirian. Namun, ternyata Tito ingin menemaninya membeli bahan makanan di supermarket. Jarak dari kafe ke supermarket tak terlalu jauh.
Setelah mengelilingi beberapa rak dan mengambil bahan-bahan yang dibutuhkan, Dera dan Tito segera menuju kasir, agar tidak membuang-buang waktu. Namun saat baru keluar pintu supermarket, Dera disuguhkan dengan pemandangan yang menyesakkan hati. Raga dengan perempuan lain.
"Der, lo kok ber....henti." Tito memelankan suaranya saat mengikuti arah pandang Dera. Tito melihat Raga bersama seorang perempuan.
Tito melihat wajah Dera, disana tecetak jelas raut kesedihan. Tito tau jika Dera sedang berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengeluarkan air mata sedikitpun, meskipun matanya sudah berkaca-kaca. Tito berinisiatif menarik Dera agar segera kembali ke kafe dengan alasan banyak pengunjung. Padahal, ia hanya ingin Dera tidak terlalu sakit dengan melihat Raga terlalu lama.
Tito membantu Dera menata bahan-bahannya didapur. Saat sudah selesai, Tito ingin kembali bergabung dengan teman-temannya, namun lengannya ditahan oleh Dera.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Popular Husband [SUDAH TERBIT]
Fiksi RemajaDILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT CERITA INI YA. KALO YG CAKEP..... YA TETEP GA BOLEH ANJIR! FOLLOW DULU SEBELUM BACA:) Warning! : 1. banyak typo bertebaran dan akan segera dilakukan revisi 2. Part ini kebanyakan konflik yang cuma akan menguras emosi pe...