Rumah ; tempat paling nyaman setelah perjalanan yang panjang
💍💐💍"Ga, gue mau kerumah bunda."
"Yaudah ayo, gue anter."
"Gue berangkat sendiri aja."
"Ngga apa-apa, mumpung gue lagi nganggur. Lagian juga gue udah lama ngga ketemu bunda sama Daren."
Dera akhirnya mengangguk, menyetujui tawaran Raga. Mereka menempuh dinginnya angin sore yang menerpa wajah kedua manusia itu. Mungkin, di pandangan orang lain mereka tampak seperti dua sosok manusia yang saling membahagiakan dalam sebuah hubungan. Namun siapa sangka, jika kebersamaan mereka hanya terus menciptakan luka yang tak pernah ada habisnya.
Raga berusaha mengendarai motornya dengan perlahan. Ia ingin menikmati setiap detik kebersamaannya dengan Dera. Karena tiba-tiba, entah kenapa perasaannya tak karuan. Raga merasa akan ada sesuatu jarak yang mampu memisahkan Raga dan Dera lebih jauh lagi. Sebisa mungkin, Raga menepis pikiran buruk yang terlintas di otaknya. Untuk saat ini, yang terpenting adalah momen kebersamaannya dengan Dera yang harus ia simpan baik-baik di dalam pikirannya.
Tanpa sadar, akhirnya mereka berdua sudah sampai di rumah Dera. Dera langsung memeluk bundanya, saat sang bunda sudah membukakan pintu. Mungkin, Dera ingin mengeluarkan sisa-sisa air mata kesedihannya.
"Yuk, cerita di dalem aja. Kebetulan, bunda baru aja nyiapin teh."
Bunda, Raga dan Dera sudah duduk di sofa. Dera duduk disamping bundanya sambil memeluk bundanya erat.
"Bunda udah denger semuanya dari mertua kamu. Kamu ngga salah, Dera. Ini semua udah jalan yang Allah tentuin untuk kamu. Lihat bunda. Setau bunda, kamu itu perempuan yang kuat, ngga pernah nangis. Sekarang lupain aja kejadian yang lalu-lalu, karena kamu masih punya hari esok yang harus kamu pikirin."
"Gini aja, kamu sama Raga istirahat dulu di kamar. Nanti, biar bunda siapin makan malam. Kalian juga bisa nginep malam ini."
"Yaudah bun, Raga bawa Dera keatas dulu."
Raga sudah tidak asing lagi jika memasuki kamar Dera. Saat Raga melihat kearah meja belajar, ternyata ada beberapa koleksi action figure marvel yang terbaru. Mungkin, itu Daren yang membelinya, karena seingat Raga, Dera belum ke rumah ini lagi. Ketika Raga asik memandangi langit dari balkon, Dera justru sedang berkutat dengan handphone nya dengan raut wajah bingung, karena tiba-tiba ada sebuah notofikasi dari line, dan disitu tertera nama Arvi.
Arvii_
Der, bisa ketemuan ngga?Dera
Knp?Arvii_
Ada hal penting yang mau gue omongin sama lo.Dera
Soal apa?Arvii_
Lo dateng aja ke kafe deket sekolah. Tapi, plis lo sendiri aja ya. Soalnya ini privasi banget.Dera
OtwArvii_
Oke, gue tungguDera memakai sweaternya, lalu mengambil tas selempangnya. Dera pun menghampiri Raga yang sedang berdiri di balkon.
"Ga, gue pergi dulu."
"Lo mau kemana?"
"Ada janji sama temen."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Popular Husband [SUDAH TERBIT]
Fiksi RemajaDILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT CERITA INI YA. KALO YG CAKEP..... YA TETEP GA BOLEH ANJIR! FOLLOW DULU SEBELUM BACA:) Warning! : 1. banyak typo bertebaran dan akan segera dilakukan revisi 2. Part ini kebanyakan konflik yang cuma akan menguras emosi pe...