RAGADERA 36

212K 9.2K 834
                                    

Absen dulu sini, mana yang jadi pembaca baru.

Absen pake huruf favorit kalian yukkk

Jangan lupa spam komen ya, bikin part ini 500 komen, dan bakal up cepet. Malah bisa jadi double

Happy reading<3

***

"Quotes hanya tersedia versi novel"

***

Setelah memarkirkan motornya, Raga menggenggam tangan Dera untuk memasuki area sekolah. Saat sudah sampai di depan kelas Dera, mereka berdua berpapasan dengan Siska. Dera langsung menundukkan kepalanya.

"Tenyata, cewe yang beruntung itu lo, Der. Kenapa dunia se sempit ini ya? Dan kenapa semesta sebercanda ini sama gue? Tapi, lo tenang aja Der, karena gue ngga bakal ngerusak hubungan lo berdua. Kalo emang kebahagiaan Raga sama lo, gue akan belajar ikhlas."

"Maaf, Sis." ucap Dera pelan.

"Ngga, ngga. Lo ngga perlu minta maaf, karena lo ngga salah. Tapi, perasaan gue yang salah, karena gue masih ngga bisa ngelupain Raga, padahal gue tau kalo Raga ngga pernah cinta sama gue."

"Sis, gue berharap lo bisa nemuin cowo lain yang lebih baik dari gue, dan yang pastinya lebih bisa ngebahagiain lo." ucap Raga sambil memegang bahu Siska.

"Makasih, Ga. Tapi, gue boleh nanya satu hal ngga, sama lo?"

"Tentang apa?"

"Lo tau Keno dimana?" Dera langsung memalingkan wajahnya ke arah lain saat Siska menanyakan soal Keno. Sedangkan Raga, ia hanya diam sambil menundukkan kepalanya. "Ga, jawab! Lo kok diem aja sih?"

"Nanti pas pulang sekolah, lo ikut gue. Gue bakal bawa lo ketemu sama Keno."

Dera dan Siska masuk kedalam kelas mereka. Dera tetap duduk bersama Vina, sedangkan Siska duduk tepat di belakang kursi Dera. Setelah semua masalah di perjelas, entah kenapa Dera merasa lebih canggung berinteraksi dengan Siska. Untungnya ada Vina, yang mampu mencairkan suasana. Guru fisika sudah masuk kedalam kelas Dera.

"Anak-anak, kalian kerjakan soal di buku paket halaman 152. Bapak keluar sebentar, ada urusan. Kalian jangan berisik ya!"

"IYA PAK." ucap teman-teman Dera serempak.

Dera bangkit dari duduknya berniat untuk ke toilet. Dera hanya ingin membasuh mukanya agar lebih segar. Namun, saat di depan pintu toilet, langkah terhenti letika mendengar obrolan beberapa siswi. Samar-sama Dera mendengar jika nama Raga disebut. "Eh, gue denger-denger kalo anak baru yang namanya Siska lagi deket sama Raga."

"Lah, terus si Dera gimana? Mereka berdua kan baru jadian."

"Paling juga bentar lagi putus. Lo kan tau sendiri, gimana playboy nya si Raga."

"Tapi, Dera kasian ya. Dia kan ngga pernah pacaran, terus sekalinya pacaran cuma sebentar."

"Lagian, siapa suruh dia mau nerima Raga. Menurut gue, Raga lebih cocok sama Siska, sama-sama cakep."

My Popular Husband [SUDAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang