Absen askot yuk, kalian dari mana aja?
Yang lagi baca ulang juga boleh komen hadir, mana suaranya?
Tim RAGADERA atau KENODERA?
Kalian bakal beli MPH versi cetak ga ni?
***
Vina keluar dari UKS setelah selesai mengobati Dera. Vina memutuskan untuk kembali menuju kelas, karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Namun, saat ditengah jalan, ada sebuah tangan yang menarik tangannya, dan membawanya menuju sebuah lorong. "Lo sakit?"
"Ngga, Zra. Gue baik-baik aja."
"Lo ngapain di UKS?," tanya Ezra. "Ngobatin Dera."
"Oh." Setelah mengucapkan itu, Ezra langsung meninggalkan Vina, sementara Vina hanya bisa melongo. Seriously? Ezra menarik dirinya hanya untuk menanyakan itu? Gila. Vina pun mengelus dadanya sabar. Untung saja sepatunya tidak melayang kearah kepala Ezra. Vina pun memutuskan untuk melanjutkan langkahnya ke kelas. Setelah sampai dikelas, dia melihat Raga yang duduk dikursinya, sambil menyembunyikan kepalanya diantara lipatan tangannya. Vina pun menepuk pundak Raga, dan membuat Raga mendongak. "Eh, gimana keadaan Dera?,"
"Dia baik-baik aja. Ini semua tuh gara-gara para gebetan lo yang selalu gangguin Dera. Mending, sekarang lo urusin tuh semua gebeten lo yang segudang, dan jangan gangguin Dera lagi. Pake sok-sokan fitnah sahabat gue segala," ucap Vina sinis.
"Lah santai dong, ngga usah ngegas gitu! Gue nanya baik-baik."
"Manusia kayak lo, ngga pantes dibaikin."
"Tunggu deh, gue kayak ngga asing sama muka lo. Lo bukannya cewe yang di boncengin Ezra?," tanya Raga dengan muka menyelidiknya, sontak itu membuat Vina menjadi gelagapan sendiri, bingung untuk menjawab apa.
"Lo salah liat kali! Lagian itu bukan urusan lo!," sentak Vina.
"Mata gue masih normal. Lagian, jelas itu urusan gue, Ezra tuh sahabat gue. Dia belom pernah deket sama cewe sebelumnya, dan gue ngga mau dia deket sama cewe yang ngga bener."
"Maksud lo, gue cewe ngga bener!? Udah deh, mending lo keluar sekarang, gue ngga mau kita sampe dipanggil BK. Gue juga males ribut sama orang ngga penting kayak lo," ucap Vina sambil mendorong tubuh Raga keluar kelas.
***
Disisi lain, Dera sudah merasa baikan, walaupun masih sedikit perih jika tangannya digerakkan. Awalnya, ia ingin beranjak, namun ada seorang cowo yang masuk, dan dia ternyata adalah Keno, si Ketos yang digandrungi banyak cewe. Dera pun mengurungkan niatnya untuk pergi.
"Lo yang lagi dideketin sama Raga ya?" Dera melirik sekilas kearah Keno, dan ternyata mata Keno juga melihat kearahnya, seolah menunggu jawaban. "Lo ngomong sama gue?"
"Emang manusia disini selain kita berdua siapa lagi? Kan ngga lucu kalo gue ngomong sama setan."
"Eh. Ng-ngga kok, gue ngga dideketin sama Raga." Keno hanya menganggukkan kepalanya, lalu kembali memejamkan matanya.
Dera merasa jika waktu sangat cepat sekali berlalu. Buktinya, saat ini bel pulang sudah berbunyi. Ternyata, cukup lama juga Dera ijin saat jam pelajaran. Tanpa menunggu waktu lama, Dera bangkit dan langsung berlari menuju kelas. Ia ingin cepat-cepat keluar dari gerbang sekolah agar tidak bertemu dengan seseorang. Hari ini dan seterusnya, Dera berusaha untuk menjauhinya demi keamanan hidupnya dan hatinya. Dera memasuki kelasnya yang sudah sepi. Seketika mukanya panik, karena ia tidak bisa menemukan tasnya. Kalo Vina yang membawanya, pasti dia sudah memberikannya ke Dera di UKS. Baru saja Dera berbalik ingin keluar kelas, dia malah kaget, karena tiba-tiba Raga ada didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Popular Husband [SUDAH TERBIT]
Fiksi RemajaDILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT CERITA INI YA. KALO YG CAKEP..... YA TETEP GA BOLEH ANJIR! FOLLOW DULU SEBELUM BACA:) Warning! : 1. banyak typo bertebaran dan akan segera dilakukan revisi 2. Part ini kebanyakan konflik yang cuma akan menguras emosi pe...