Siapa yang rindu?
Absen askot kalian yuk sini♥
Jangan lupa spam komen ya
***
Pagi ini, Dera sudah menghirup udara segar di sebuah perkebunan dekat Villa yang ia tempati. Dera menarik nafasnya dalam-dalam. Hari ini, seharusnya menjadi hari pertama untuk Dera dan Raga menghabiskan waktunya bersama. Tiba-tiba, ada yang menggandeng tangan Dera, dan saat Dera menoleh kesamping, ternyata orang yang menggandengnya adalah Raga. Raga memberikan senyum termanisnya.
"Ikut gue yuk." ujar Raga sambil menarik tangan Dera.
"Eh, eh, mau kemana?"
"Udah, ikut aja." Raga membawa Dera ke orang yang sedang memberikan makan untuk kuda. Dera hanya mengernyit bingung, kenapa Raga membawa dirinya kesini.
"Bang, bisa di naikin kan? Saya mau nyewa buat muter-muter di sekitar sini, boleh ngga?"
"Ya boleh atuh."
"Der, naik."
"Hah! Ngga mau ah, gue takut. Emang lo bisa ngendarainnya?"
"Udah, buruan. Sini, gue bantuin naik."
Kini, mereka berdua sudah duduk diatas kuda. Dera berusaha menetralkan degup jantungnya yang tak beraturan karena kedetannya dengan Raga. Bahkan, Dera bisa merasakan, bagaimana dada bidang Raga yang menempel di punggungnya. Sepanjang perjalanan, Dera hampir tak bisa fokus menikmati pemandangan yang ada, karena dia hanya fokus pada wajah Raga. "Ga, lo beneran bisa ngarahin kudanya kan? Nanti kalo tiba-tiba dia lari gimana? Terus kita-"
"Bisa, Der. Percaya deh sama gue."
"Percaya sama lo, musyrik," ketus Dera yang membuat Raga terkekeh geli.
Setelah mereka berkeliling dengan menunggangi kuda, akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke villa. Dera melihat Siska yang sedang berduaan dengan Tito, dan sepertinya mereka berdua terlihat semakin dekat. Dera ikut senang jika kedua temannya itu bisa bersatu. Mereka adalah dua orang yang dipertemukan oleh Tuhan karena sama-sama tersakiti oleh cinta."Der, lo dari mana sih?" tanya Vina.
"Habis keliling sambil naik kuda."
"Ih, kok lo ngga ngajak-ngajak gue sih? Gue kan juga mau ikutan."
"Iya, maaf. Tadi, Raga maen narik gue, dan gue ngga tau dia mau ngajak kemana. Eh ternyata, ngajak keliling pake kuda."
"Iya deh, iya. Sekarang mah makin nempel sama doi." ledek Vina.
"Apaan sih lo."
"Idih, pipi lo kenapa? Merah gitu."
"Udah, Vin! Lo suka banget sih, ngeledek gue."
"Ini tuh momen langka. Lo kan ngga pernah salting. Jangankan salting, deket sama cowo aja jarang. Lagian nih ya, kita udah ngga bakal bisa ngerasain kayak gini lagi. Gue pasti kangen banget sama lo."
"Jangan ngomong gitu dong."
"Tuh kan, gue jadi nangis nih. Peluk dong." Dera dan Vina saling berpelukan, dan kegiatan mereka tak luput dari penglihatan Raga dan Ezra.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Popular Husband [SUDAH TERBIT]
Novela JuvenilDILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT CERITA INI YA. KALO YG CAKEP..... YA TETEP GA BOLEH ANJIR! FOLLOW DULU SEBELUM BACA:) Warning! : 1. banyak typo bertebaran dan akan segera dilakukan revisi 2. Part ini kebanyakan konflik yang cuma akan menguras emosi pe...