Siapa yang jadi pembaca baru dan nunggu part ini? Absen dulu sini
Jangan lupa tonton trailer my popular husband di mulmed ya♥
Happy reading♥
Mengandung uwuw yang akan membuat kesal
***
"Qoutes tersedia versi novel"
***Hari ini adalah hari senin, hari dimana semua anak kelas XII melaksanakan ujian nasional. Dera sudah siap dengan seragam dan tasnya. Ia sedang menunggu Raga yang masih bersiap. Karena kelamaan menunggu, akhirnya Dera menghampiri kamar Raga. Dera melihat Raga yang sedang sibuk menulis.
"Ga, lo ngapain? Keburu siang nih."
"Bentar. Contekan gue dikit lagi kelar."
"Ya Allah, Ga. Ini UN bukan ujian biasa, masa lo mau pake contekan? Nanti kalo ketauan gimana?"
"Gue yang nyontek, kenapa lo yang panik. Lagian nih ya, terkadang murid lebih cerdik dari pada guru. Santai aja, gue udah profesional. Nah, udah kelar. Yuk, kita berangkat."
Raga dan Dera membelah padatnya jalan ibu kota. Raga pun langsung memarkirkan motornya ketika sudah sampai di sekolah. Raga dan Dera melangkah ke ruangan mereka masing-masing. Ketika Dera sudah masuk ke ruangannya, Raga justru melangkah ke kamar mandi. Ia menaruh contekan yang ia buat didalam kaos kakinya.
Setelah itu, baru Raga memasuki ruang ujiannya. Ujian sudah di laksanakan selama satu jam lebih, tinggal tersisa waktu sepuluh menit sebelum ujian berakhir. Dera sudah berhasil menyelesaikan semua soalnya, sedangkan Raga hanya tinggal beberapa soal lagi. Ketika pengawas berada di depan, Raga langsung mengambil contekan dari balik kertas ujiannya dan mengembalikannya kedalam kaos kaki. Untung saja Raga duduk di barisan paling pojok. Menurut Raga, itu adalah tempat paling strategis. Selain pengawas, tempat duduk juga menjadi penentu bagi Raga agar mendapat nilai bagus.
Saat jam 10.00 WIB, bel tanda ujian selesai pun akhirnya berbunyi. Dera keluar dari ruangannya lalu menghampiri kelas Raga. Baru saja ia berdiri di depan pintu, Raga dan Tito sudah keluar kelas. Mereka hanya berdua dikelas ini, karena Navin, Ezra dan Arnold berada di kelas yang berbeda. Raga menggenggam tangan Dera, lalu berjalan menuju parkiran sekolah.
"Ga, mau mampir ke taman dulu ngga?" Raga hanya mengangguk, sambil menancapkan gasnya untuk sampai di tujuan.
Mereka sudah sampai di taman. Udara disini benar-benar terasa sejuk, meskipun mentari sangat terik. Karena ditaman ini, banyak pohon-pohon yang menjulang tinggi, sehingga tidak terlalu panas. Raga menyuruh Dera untuk duduk di sebuah kursi, sedangkan Raga membeli es krim untuk mereka berdua.
"Gimana, tadi ketauan ngga?"
"Ya ngga lah. Dibilang, gue udah profesional masalah contek-mencontek."
"Tapi, harusnya lo ngga ngelakuin itu."
"Iya gue tau, tapi gue juga manusia yang kapasitas otaknya udah penuh karena mikirin beban hidup. Masa iya, otak gue harus menampung pelajaran juga. Kasian dia, nanti pecah."
"Lo tuh ada-ada aja deh, mana ada otak pecah cuma karena kepenuhan kapasitas."
"Bentar, Der."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Popular Husband [SUDAH TERBIT]
Teen FictionDILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT CERITA INI YA. KALO YG CAKEP..... YA TETEP GA BOLEH ANJIR! FOLLOW DULU SEBELUM BACA:) Warning! : 1. banyak typo bertebaran dan akan segera dilakukan revisi 2. Part ini kebanyakan konflik yang cuma akan menguras emosi pe...