"Aku memilih diam dengan rasa yang begitu dalam agar semuanya terlihat baik-baik saja"
~Fahri Mahesa Aditya~
~•~•~"Put" Panggil Fahri sambil menatap Putri yang masih melahap makanan darinya.
"Hmm" Jawab Putri dengan berdehem.
"Menurut kamu Riana itu gimana?" Tanya Fahri tiba-tiba yang membuat Putri tersedak. Fahri pun segera memberi sebotol air mineral pada Putri.
"Kalau makan pelan-pelan dong Put."Ucap Fahri sambil mengusap punggung gadis itu.
"Udah jelas-jelas kamu yang bikin aku kaya gini, aku cemburu tau." ingin sekali Putri langsung berkata itu pada Fahri tapi gengsinya ternyata jauh lebih besar.
"Makasih" Hanya kata itu yang berhasil keluar dari lidahnya yang sedari tadi ingin sekali mengatakan isi hatinya.
"Jadi gimana?" Tanya Fahri lagi.
"Aah bagaimana ini? Dasar Fahri bodoh, gak peka banget" Akhirnya Putri hanya bisa merutuki tingkah Fahri dalam hatinya.
Putri pun menatap Fahri sejenak. "Apa?" Tanyanya, walaupun sebenarnya dia tahu apa yang dimaksud Fahri.
"PUTRIII" Decak Fahri kesal.
Putri hanya menghela napasnya sejenak dan menjawab sekenanya. "Iya deh iya, aku gak terlalu deket sama dia, jadi aku gak tau deh dia orangnya baik atau jahat kaya monster." jawab Putri sambil mempraktekan gaya ala-ala monster.
Fahri sangat heran dengan jawaban sahabatnya ini yang hanya menjawab sekenanya tapi saat melihat wajahnya yang gemas membuatnya ingin tertawa namun ia tahan.
"Aku lagi serius Put." Decak Fahri dengan menjitak pelan kepala Putri.
Putri hanya terkekeh hambar, walaupun sebenarnya hatinya begitu sesak. "Aku kayanya mau deketin dia deh." Ujar Fahri serius yang membuat Putri diam membisu. "Menurut kamu gimana?" Tambahnya.
Putri tidak menjawab, dia hanya diam tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya.
"Apa aku harus setuju, disaat hati aku sakit kaya gini Ri. Aku gak nyangka kalau ternyata mencintai sahabat sendiri akan sesakit ini." Batin Putri.
"Put" Panggil Fahri karena tidak segera mendapat jawaban dari Putri.
"Oh iya Ri, aku lupa aku ada urusan, aku duluan yah. Makasih buat makanannya." Elak Putri yang langsung berlalu dari tempat itu meninggalkan Fahri yang masih menatap kepergiannya. Sepertinya gadis itu tidak bisa lagi menyembunyikan rasa sakit dihatinya, sehingga dia memilih pergi dan tidak memperdulikan sahabatnya itu.
Saat ini Fahri hanya menatap punggung kecil Putri yang mulai menjauh darinya.
"Seandainya aja aku bisa dapetin hati kamu Put. Aku gak akan mau dekat sama perempuan lain." Batin Fahri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Tertambat, Cintaku Tumbuh [End] √
RomanceCinta terkadang sulit untuk diungkapkan sehingga memendam adalah pilihan. Walaupun tidak mudah memendam perasaan cinta sendiri. Hanya bisa melihat senyumnya dari jauh, Harus sanggup melihatnya bersama orang lain, Menahan api cemburu, Hanya bisa me...