🔹PART 9🔹

233 20 1
                                    

Saat ini Fahri tengah berada di cafe bersama Riana, Fahri pun berniat untuk mengungkapkan perasaannya, walaupun sebenarnya itu hanya sebagai pelampiasannya saja untuk melupakan Putri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Fahri tengah berada di cafe bersama Riana, Fahri pun berniat untuk mengungkapkan perasaannya, walaupun sebenarnya itu hanya sebagai pelampiasannya saja untuk melupakan Putri. Namun, saat hendak mengatakan perasaannya, tiba-tiba mata Fahri menangkap sosok Putri yang hendak berlalu dari tempat itu di derasnya hujan.

"Putri" Batinnya.

Tiba-tiba sosok itu pun tak lagi terlihat, tapi Fahri yakin tadi itu benar-benar Putri.

"Riana kayanya aku harus pergi deh." Ucap Fahri sambil melepaskan genggaman Riana.

"Kamu mau kemana Ri? Tanya Riana yang tak digubris oleh Fahri.

"Fahri" Teriak Riana yang membuat semua orang yang ada disana menatapnya risih.

Dengan penuh amarah dia pun menggebrak meja dihadapannya.

"Awas aja lo Putri." Gumamnya.

Fahri membiarkan tubuhnya basah kuyup terguyur air hujan. Ia masih mencari keberadaan Putri, dia yakin dia tidak salah lihat kalau yang tadi itu benar-benar Putri. Saat hendak melangkahkan kakinya ia melihat perempuan yang sedang berjalan sendirian dan Fahri sangat mengenali perempuan itu.

"Putri" Dia pun langsung berlari menghampiri Putri.

Putri yang melihat Fahri pun tertegun, dia tidak menyangka sekaligus heran kenapa Fahri malah ada disini.

"Fahri" Gumam Putri saat Fahri sudah di hadapannya.

"Put kamu ko ada disini?" Tanya Fahri sambil mengusap air hujan yang menerpa wajahnya.

"Kamu juga ngapain ada disini?" Bukannya menjawab pertanyaan Fahri, Putri pun malah balik bertanya.

Fahri menatap Putri khawatir saat melihat tubuh Putri yang mulai menggigil dengan mata merah seperti habis menangis.

"Put jawab dulu, kamu ngapain malam-malam disini sendirian, gimana kalau terjadi apa-apa sama kamu?" Ucap Fahri dengan nada khawatir.

"Akuu..ak.." Saat ingin menjawab pertanyaan Fahri tiba-tiba Putri merasakan sakit di kepalanya, penglihatannya tiba-tiba buram, dan pertahanannya pun hilang, dia pingsan. Dengan cekatan Fahri menangkap tubuh Putri agar tidak terjatuh ke jalanan.

Fahri sangat panik, melihat wajah Putri yang mulai pucat dengan tubuh yang begitu dingin. Dia pun langsung menggendong Putri ke mobilnya yang terparkir diarea cafe tempatnya bersama Riana bertemu.

Dengan kecepatan maksimal Fahri menjalankan mobilnya, berharap dia segera sampai di rumah sakit.
Sesekali dia menatap wajah pucat Putri.

"Put bertahanlah, aku mohon" Gumam Fahri.

Sesampainya di rumah sakit Putri langsung di tangani oleh dokter di ruang UGD.

"Maaf mas, mas gak boleh masuk." Ucap salah satu suster yang ikut membantu menangani Putri.

Hatiku Tertambat, Cintaku Tumbuh [End] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang