🔹PART 7🔹

253 19 2
                                    

~•~•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~•~

Malam ini Hanin dan Putri tengah berada di kamar Putri dengan nuansa serba biru. Ya Putri memang sangat menyukai warna biru. Malam ini Putri berencana untuk menceritakan semua yang terjadi pada Hanin.

"Put jadi sebenarnya kamu mau cerita apa?" Tanya Hanin saat dia tengah melihat koleksi novel milik Putri.

Putri yang sedang fokus pada leptopnya pun beralih menatap Hanin dengan sedikit keraguan dihatinya. "Sebenernya tadi tuh aku bukan jatoh tapi sengaja didorong sampe kepentok meja." Ucap Putri yang membuat Hanin menghentikan aktifitasnya dan beralih menatap Putri serius.

"Apa? Didorong? Sama siapa?" Tanyanya penasaran.

"Sama..." Omongan Putri menggantung.

"Apa gak apa-apa bilang ini ke Hanin." batin Putri.

"Siapa Put?" Tanya Hanin lagi.

"Riana." Jawabnya.

Hanin membulatkan matanya tidak menyangka ternyata Riana sekasar itu. "Kenapa dia kaya gitu sama kamu?" Tanyanya.

Putri menghela napasnya sejenak, lalu menceritakan semua kejadian itu pada Hanin, kalau Riana menyuruhnya untuk menjauhi Fahri.

"Aku gak nyangka ternyata Riana sejahat itu. Kamu jangan takut yah, Allah selalu lindungin kamu ko. Dan saran aku lebih baik kamu kasih tau Fahri soal ini, jangan sampai dia terjebak dan bersama orang yang salah." Ujar Hanin.

Putri hanya terdiam, sebenarnya dia ingin sekali memberitahu Fahri tapi dia takut dengan ancaman dari Riana.

"Kamu jangan takut sama ancemannya Put. Kalau kamu emang suka sama Fahri, jangan sampai Fahri dimiliki perempuan jahat itu." Ucap Hanin yang membuat Putri menatap Hanin kaget.

"Kenapa kamu bisa tau kalau aku menyukai Fahri?" Tanya Putri pada sahabatnya itu.

Hanin memasang wajah polosnya sambil tersenyum. "Oh ternyata bener yah? Padahal aku cuman asal nebak aja." Jawab Hanin sambil terkekeh.

"Ih kamuuu." Decak Putri kesal.

"Jadi tuan Putri sebaiknya kamu harus lindungin tuan Fahri dari perempuan jahat itu." Ucap Hanin sambil terkekeh.

"Ih Hanin, aku serius tau." Putri menelusupkan wajahnya di sebuah bantal berkarakter doraemon, ia sangat malu sekarang.

"Iya deh maaf becanda, abisnya lucu sih goda kamu kaya gitu." Ucap Hanin.

"Ya udah menurut aku kamu kasih tau yang sebenarnya sama Fahri, jangan takut sama anceman Riana. Aku yakin Fahri juga bakal percaya sama kamu dan dia gak bakal biarin kamu disakitin sama Riana." Ucap Hanin sambil menepuk pundak Putri pelan.

"Apa yang dikatakan Hanin benar, harusnya aku gak boleh takut sama ancaman Riana, aku harus segera memberitahu Fahri sebelum terlambat." batinnya.

Hatiku Tertambat, Cintaku Tumbuh [End] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang