🔹PART 16🔹

186 14 0
                                    

~•~•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~•~

"Tolong, lepasin aku, tolong.. siapapun tolong." Teriak seorang gadis yang berada disebuah gedung tua dengan kondisi tangan diikat disebuah kursi.

"Percuma lo teriak, gak akan ada yang denger teriakan lo disini." Ujar seorang laki-laki bertubuh kekar dengan suara beratnya.

Gadis itu benar-benar merasa ketakutan, entah apa yang ingin dilakukan kedua penjahat yang ada di hadapannya kini. Saat berada di taman tadi tiba-tiba kedua orang ini datang dan memukulnya di bagian belakang dan itu membuatnya hampir kehilangan kesadaran, namun gadis itu masih bisa memberontak dan berusaha meminta tolong, tapi sialnya saat itu tidak ada siapapun yang bisa menolongnya, karena disana hanya ada beberapa anak kecil yang berlarian dan saat melihat kejadian itu mereka memilih lari karena ketakutan.
Gadis itu dimasukan kedalam mobil dan dibawa ke gedung tua itu.

Gadis itu terus berusaha melepaskan tali yang mengikat tangannya, tapi tali itu terlalu kuat, dia hanya menatap pasrah pada dua orang yang sudah meringkusnya disini.
"Sebenernya kalian mau apa? Salah saya apa sama kalian? Tolong lepasin saya, saya mohon." Lirih gadis itu dengan bulir air mata yang kini mulai menetes dari matanya.

Kedua penjahat itu pun saling menatap satu sama lain dan kemudian tertawa dengan angkuhnya.
"Enak aja, udah susah-susah kita bawa lo kesini, terus dilepasin gitu aja? ya gak bisa lah." Ujar salah satu penjahat yang bertubuh kekar dan sangat menyeramkan itu dengan sarkas.

"Terus kalian mau apa?" Tanya Putri dengan tubuh terguncang karena mulai terisak. Dia benar-benar merasa sangat takut.

"Gue mau kasih pelajaran sama cewe so kecantikan kaya lo." Jawab seseorang yang baru saja datang ke tempat itu.
Gadis itu pun tersentak saat mendengar kalimat itu, matanya langsung tertuju pada seorang gadis yang berdiri dengan angkuhnya diambang pintu sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Riana? Jadi ini ulah kamu?" Tanya Putri tidak percaya.

"Iya. Ini balesan buat orang yang selalu ngelawan gue !!" Ucap Riana dengan tatapan tajamnya.

Putri hanya diam seribu bahasa, dia masih tidak menyangka ternyata yang melakukan ini adalah Riana, ternyata Riana bisa senekat ini padanya.
"Tolong lepasin aku Riana. Tolong." Lirih Putri memohon.

"Gue udah bilang ke lo kan buat jauhin Fahri, tapi apa yang lo lakuin hah? Malah lo bikin Fahri jauhin gue." Dengan nada marahnya Riana menarik rambut Putri yang masih tertutup hijab.

"Aww sakitt Riana." Rintih Putri kesakitan.

Kemarahan Riana sangat terlihat dari tatapan matanya yang begitu tajam menusuk ke kedua bola mata Putri.
"Apa? Sakit? Duh kasian!!
Tapi... SAKITAN MANA SAMA HATI GUE YANG DIBENCI SAMA ORANG YANG GUE SAYANG Hah.. " Bentak Riana dan dengan kasar dia menarik hijab Putri hingga terlepas dan rusak.

Putri tersentak saat kepalanya tak lagi tertutupi hijab dan kini rambutnya sudah tergerai acak-acakan.
"Riana tolong jangan buka hijab aku, tolong." Putri terus meronta-ronta, berharap talinya bisa terlepas.

Hatiku Tertambat, Cintaku Tumbuh [End] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang