🔹PART 18🔹

172 12 0
                                    

~•~•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~•~

Fahri menceritakan semua kejadian yang sudah terjadi itu pada Putri. Ternyata seorang anak yang memberitahunya mengenai keadaan Putri saat itu tidak hanya tinggal diam, dia berlari mencari bantuan dan untungnya ada kakeknya yang segera mengikuti mobil itu, walaupun kakek itu hanya mengejar mobil itu dengan sepedanya tapi kakek itu berhasil menemukan dimana Putri disekap.

Namun, dirasa kakek itu tidak bisa menghadapi mereka sendiri, jadi dia kembali untuk meminta bantuan. Tapi tak ada seorang pun yang mau menolongnya karena mereka takut berurusan dengan hal kriminal, sampai akhirnya Fahri dan teman-temannya menemukan sang kakek, yang sedang uring-uringan karena tidak tahu harus meminta bantuan pada siapa dan kakek itu pun langsung memberitahu dan menunjukan keberadaan Putri. Namun setelah kakek itu memberitahu mereka, kakek itu memilih pergi karena sepertinya cucunya sedang kurang sehat.

"Kamu tahu kakek itu siapa?" Tanya Putri.

"Kamu pasti tahu Put"

Putri terlihat menautkan kedua alisnya, ia terlihat bingung.
"Siapa?"

"Kakek Zaenal Put, dan anak yang ngasih tahu kita itu adalah cucunya yang ternyata sedang bermain di taman itu."

Mata Putri terlihat mulai berkaca-kaca, ia tidak menyangka kalau ternyata kakek Zaenal dan cucunya itu yang sudah menolongnya.

"Aku pengen ketemu mereka Ri, aku pengen ngucapin terima kasih sama mereka." Ucap Putri.

"Iya nanti kita temuin mereka yah." Ucap Fahri yang diangguki cepat oleh Putri.

"Lalu keadaan Rio gimana?" Tanya Putri.

Fahri menghela napasnya sejenak. Ia menatap Putri seperti tidak suka. Entah kenapa hatinya terasa sakit saat gadis dihadapannya ini mengkhawatirkan laki-laki lain.
"Dia gapapa ko, dia juga udah langsung pulang." Jawab Fahri.

"Syukurlah kalau dia gapapa, aku khawatir banget." Ucap Putri.

Laki-laki itu hanya tersenyum miris.

"Kamu juga gapapa kan? Ada yang sakit gak?" Tanya Putri tiba-tiba dengan nada khawatir.

Saat mendengar pertanyaan itu pun, hati Fahri kembali menghangat, ia sangat bahagia ternyata Putri juga mengkhawatirkan dirinya.
"Aku gapapa ko, kamu gak usah khawatir." Ucap Fahri sambil mengusap pelan pucuk kepala Putri yang tertutup hijab.

"Aku gak mau kamu kenapa-kenapa." Lirih Putri sambil menatap Fahri begitu dalam.
Tatapan itu pun seperti menusuk sampai ulu atinya, seperti ada aliran listrik yang merambat ditubuh Fahri, hingga membuat tangannya gemetar.
"Aku gak akan kenapa-kenapa asal kamu gak kenapa-kenapa." Ucapnya.

Senyum pun terukir dari wajah Putri yang mulai terlihat lebih segar, bibirnya tak lagi terlihat pucat dan pipinya pun terlihat merah merona.

Fahri pun mencoba menempelkan telapak tangannya ke atas kening Putri untuk memastikan keadaannya lagi.
"Alhamdulillah, panas kamu udah turun" Ucapnya.

Hatiku Tertambat, Cintaku Tumbuh [End] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang