~•~•~
Gadis itu menopang dagunya dengan menggunakan satu tangannya. Sedari tadi dia tidak fokus dengan pembelajaran yang sedang di jelaskan sang dosen, dan selama pembelajaran dia hanya melamun.
"Kenapa aku gak bisa berhenti mikirin Rio sih. Aku gak tahu lagi kalau misalnya nanti ketemu dia aku harus bagaimana. Sepertinya aku harus ngehindarin dia dulu." Batin Putri.
Sampai akhirnya ia tersedar dari lamunannya ketika dosennya mengakhiri pembelajaran itu.
"Baiklah, sampai disini saja pertemuan kali ini, saya ucapkan terima kasih. Assalamualaikum.Wr.Wb." Ucap Pak Arthur yang merupakan dosen muda yang banyak diincar mahasiswinya sendiri.
"Yah ko udahan sih pak, padahal saya masih mau belajar sama bapak." Ucap salah satu mahasiswi di kelas itu.
"huuuuu... modus itu mah" Timpal anak-anak yang lain. Sedangkan Pak Arthur hanya menggelengkan kepalanya dengan tingkah mahasiswinya itu. Setelah melempar senyum Pak Arthur pun langsung meninggalkan kelas yang masih ricuh karenanya.
"Eh Put cepet cerita" Ucap Rara yang diangguki oleh Hanin. Putri yang baru saja memasukan bukunya ke dalam tas pun membuatnya menghentikan aktivitasnya dan beralih menatap kedua sahabatnya itu.
"Ya gak disini juga kali, kelas kan mau dipake sama kelas lain." Jawab Putri.
"Oh iya lupa. Ya udah di luar aja." Ajak Rara. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk keluar dari kelas dan duduk dibangku kosong depan kelas. Saat itu jadwal selanjutnya masih belum di mulai sehingga keadaan di luar kelas masih sepi.
"Cepet cerita Put. Aku penasaran nih" Ucap Hanin sambil memakan kue yang di beri oleh Putri.
Putri pun menghela napasya sejenak. Ia akan menceritakan semuanya pada kedua sahabatnya itu karena mereka sudah ia anggap seperti saudaraya sendiri.
"Jadi tadi tuh, Rio bilang kalau dia sayang sama aku." Ucapnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Wahh terus kamu jawab apa?" Tanya Rara antusias.
"Aku belum jawab apa-apa, aku bingung. Dia juga gak nuntut aku buat jawab sekarang. Dia bilang, dia cuman mau ngungkapin isi hatinya biar dia tenang." Jawab Putri yang diangguki kedua sahabatnya.
"Terus perasaan kamu ke dia gimana?" Tanya Hanin.
Putri terdiam sejenak sambil menatap kedua sahabatnya satu persatu.
"Aku juga bingung, di satu sisi aku cuman sayang sama Fahri, tapi disisi lain aku juga gak tega sama Rio setelah apa yang sering dia lakuin buat aku." Lirih Putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Tertambat, Cintaku Tumbuh [End] √
RomansaCinta terkadang sulit untuk diungkapkan sehingga memendam adalah pilihan. Walaupun tidak mudah memendam perasaan cinta sendiri. Hanya bisa melihat senyumnya dari jauh, Harus sanggup melihatnya bersama orang lain, Menahan api cemburu, Hanya bisa me...