~•~•~
Saat ini Putri sudah berada di ruang kesehatan. Ada seseorang yang membantunya dan membawanya kesana untuk diobati.
"Awww" Rintih Putri saat merasakan alkohol menyentuh luka di tangan dan dilututnya.
"Tahan yah, bentar lagi ko." Ucap seseorang yang sedang sibuk mengobati luka Putri dengan kapas dan alkohol ditangannya.
"Nah sekarang udah""Makasih yah, kalau gak ada kamu pasti aku udah kesusahan di toilet tadi" Ucap Putri dengan senyum yang dibuat-buat. Ya hatinya masih hancur, tapi walau bagaimanapun dia tetap harus berusaha kuat, walaupun hanya sebagai topeng belaka.
"Iya sama-sama, oh iya nama aku indryani Kak, aku kuliah di fakultas kedokteran juga, satu tingkat dibawah kakak. Kakak, kak Putri kan?" Tanyanya setelah memperkenalkan diri. Dengan senyum yang tak pernah luntur dari wajahnya, gadis itu terlihat begitu manis dan cantik.
Putri mengernyit bingung.
"Ko kamu tahu?" Tanya Putri.Gadis itu pun kembali tersenyum menatap Putri.
"Dulu pas aku ospek kan kakak jadi pembimbing aku, jadi aku masih ingat betul sama kakak. Lagian kakak juga sangat terkenal di fakultas, kakak itu cantik, baik, berprestasi lagi." Ucapnya panjang lebar.Putri hanya terkekeh kecil, bukan karena dia merasa senang karena di puji seperti itu, tapi dia gemas dengan adik tingkatnya yang memujinya berlebihan sambil senyam senyum sendiri.
"Kamu itu berlebihan tahu. Kakak gak sesempurna itu ko." Ucap Putri merendah.
Gadis itu menggeleng.
"Aku serius ko kak, aku gak bohong. Suer." Ucapnya sambil mengangkat dua jarinya.Putri pun tertawa, dia mencubit pipi gadis itu pelan.
"Awww" Ringis Putri, dia lupa kalau tangannya lagi luka."Eh kak gapapa kan?" Tanya Indryani panik.
"Kakak gapapa ko, abisnya kamu lucu sih, kakak sampe lupa kalau tangan kakak lagi sakit." Ucap Putri sambil terkekeh.
Indryani pun ikut terkekeh dengan wajah yang memerah."Sekarang kakak mau kemana?" Tanya Indryani kemudian.
Putri terdiam sejenak. Sebenarnya dia masih ada satu mata kuliah lagi, tapi dengan kondisinya seperti ini ditambah dengan masalah saat ini, sangat tidak memungkinkan buat dia masuk kuliah.
"Kakak mau pulang aja." Ucap Putri.
"Nanti aku minta tolong Hanin aja buat ngijinin ke dosen." Batinnya.
Indryani pun mengangguk.
"Kakak bawa mobil? Atau di jemput?" Tanyanya lagi."Kakak gak bawa mobil, paling nanti naik taxi aja." Jawab Putri sambil berusaha berdiri.
"Biar aku anter aja kak, lagian kaki kakak masih sakit." Ucap Indryani yang langsung membantu Putri berdiri dan menautkan satu tangan Putri di pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Tertambat, Cintaku Tumbuh [End] √
RomanceCinta terkadang sulit untuk diungkapkan sehingga memendam adalah pilihan. Walaupun tidak mudah memendam perasaan cinta sendiri. Hanya bisa melihat senyumnya dari jauh, Harus sanggup melihatnya bersama orang lain, Menahan api cemburu, Hanya bisa me...