🔹PART 12🔹

208 15 0
                                    

Putri berjalan tergesa-gesa memasuki pelataran kampus, ia sudah terlambat masuk kelas hari ini, karena saat diperjalanan tiba-tiba taxi yang ia tumpangi ban mobilnya bocor, sehingga ia harus menunggu supir taxi untuk mengganti bannya terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Putri berjalan tergesa-gesa memasuki pelataran kampus, ia sudah terlambat masuk kelas hari ini, karena saat diperjalanan tiba-tiba taxi yang ia tumpangi ban mobilnya bocor, sehingga ia harus menunggu supir taxi untuk mengganti bannya terlebih dahulu.

"Duhh semoga aku masih boleh masuk." Gerutu Putri sembari melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.

Ia pun menambah kecepatannya berjalan, namun ia kesulitan saat ingin berlari karena ia belum terbiasa menggunakan dress panjangnya. Dan tiba-tiba dia tidak sengaja menginjak ujung dressnya sendiri hingga ia kehilangan keseimbangan.

"Aaakhh" Pekik Putri sembari memejamkan matanya seolah pasrah jika tubuhnya akan terjatuh dan terbentur ke lantai. Namun beberapa saat ia merasakan ada seseorang yang menahan tubuhnya. Saat Putri membuka matanya, ia cukup terkejut saat tangannya melingkar cantik di leher Rio dan tangan Rio melingkar di pinggangnya. Mata mereka pun bertemu selama beberapa detik.

"Astagfirulloh." Ucap Putri sembari melepaskan tangannya, begitupun dengan Rio. Suasana berubah menjadi canggung.

"Duh Rio makasih yah." Ucap Putri gugup.

"Eh emm.. iya Put sama-sama, lain kali hati-hati yah." Ucap Rio tak kalah gugup.

"Iya Rio." Ucap Putri sembari tertunduk malu.
Beberapa menit mereka pun saling diam dengan pikiran mereka masing-masing.

"Oh iya kamu ko ke kampus? kata Fahri hari ini gak ada kelas." Tanya Putri memecah keheningan diantara mereka.

"Iya emang gak ada kelas sih tapi gue lagi pengen ke kampus aja." Jawab Rio sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Wah kamu kelewat rajin yah." Ucap Putri sambil tersenyum sedangkan Rio hanya terkekeh dibuatnya.

"Gue cuma pengen liat lo hari ini Put, gue mau mastiin lo gapapa." Batin Rio.

Saat sedang asyik berbincang dengan Rio, Putri tiba-tiba teringat bukan kah sekarang dia sudah telat masuk kelas. "DUH gawat, aku lupa kalau aku udah telat." Teriak Putri sembari meninggalkan Rio begitu saja.

Rio cukup terkejut dengan tingkah Putri yang tiba-tiba teriak dan lari begitu saja menaiki anak tangga.

"Lo lucu banget sih, bisa-bisanya lo lupa gituh." Ujar Rio sembari menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan tingkah Putri yang mampu membuatnya tersenyum.

Karena tujuannya kini untuk memastikan bahwa Putri bik-baik saja, Rio pun memilih mendudukan diri di kursi yang ada di koridor jurusan kedokteran, entah kenapa ia ingin menunggu Putri sampai ia selesai mata kuliah.

"Haaaahh" Rio menghembuskan napasnya kasar sambil memegangi dadanya. "Bisa sedekat itu sama lo kayanya gak baik deh buat kesehatan jantung gue, rasanya jantung gue mau lompat keluar." Gumam Rio saat terbayang kejadian yang membuatnya begitu dekat dengan gadis itu, ia bisa melihat kecantikan gadis itu yang terlihat semakin cantik ketika dilihat dari jarak dekat. Hidungnya yang mancung, kulitnya yang terlihat putih bersih, bulu matanya yang lentik dan tatapan matanya yang sangat teduh. Benar-benar membuat Rio yang dulunya playboy bisa sesayang ini sama perempuan.

Hatiku Tertambat, Cintaku Tumbuh [End] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang