🔹PART 10🔹

236 18 0
                                    

Dengan style kampusnya yang modern dan rambut yang tergerai indah, Riana berjalan memasuki pelataran kampus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan style kampusnya yang modern dan rambut yang tergerai indah, Riana berjalan memasuki pelataran kampus. Banyak laki-laki yang menatapnya kagum karena kecantikannya. Tidak bisa dipungkiri, kalau Riana memang perempuan yang sangat cantik dan manis, hanya saja perilakunya tidak secantik parasnya.

Saat mulai memasuki koridor kampus, ia merasa tangannya dicengkram oleh seseorang dan dia dibawa ketempat yang sepi yang tidak akan ada orang yang melihat mereka.

"Lepasin gue!" Decak Riana.

"Jadi lo pengen gue lepasin tangan lo?" Tanya Rio dengan emosi yang menyala-nyala saat dia melihat wanita dihadapannya ini.

"Iya, lepasin gue. Sebenernya mau lo apa sih?" Tanya Riana yang masih berusaha melepaskan genggaman Rio.

"Gue mau lo jauhin Putri, sedikit aja lo sakitin dia, lo bakal berurusan sama gue!" Ujar Rio sambil melepaskan genggamannya pada Riana.

Saat mendengar itu Riana hanya tersenyum sinis.
"Jadi anak itu udah ngadu sama lo. Dasar cewe tukang ngadu." Ucapnya yang membuat Rio semakin marah dengan tangan yang siap melayang ke pipi wanita itu, namun ia urungkan.

"Untung lo cewe, kalau aja lo cowo udah gue tonjok lo dari tadi." Ujar Rio dengan tatapan tajamnya yang membuat Riana menelan ludahnya dalam-dalam, jujur dia sangat takut sekarang.

"Denger ya gue gak akan biarin lo nyakitin Putri lagi. AWAS lo." Rio pun berlalu dari tempat itu meninggalkan Riana yang masih mematung.
Tangannya kemudian mengepal menahan emosi. Ia terlihat begitu marah karena diperlakukan seperti itu gara-gara Putri. Dia nampak tidak perduli dengan ancaman Rio, kini kemarahannya semakin berlipat-lipat pada Putri.
"Lo tunggu aja balesan dari gue Putri." Gumamnya.

~•~•~

"Put ko lo udah ngampus lagi, emangnya udah sembuh?" Tanya Rio saat melihat Putri dan Fahri keluar dari mobil.

"Alhamdulillah udah ko." Jawab Putri.

"Syukur deh kalau udah sembuh, gue seneng dengernya." Ucap Rio dengan senyum tipis diwajahnya yang dibalas senyuman Putri yang selalu Rio rindukan.

"Tumben lo ke kampus bawa mobil Ri?" Tanya Rio pada Fahri.

"Iya gue lagi males bawa motor." Jawab Fahri.
Rio pun hanya ber-oh ria menanggapi jawaban Fahri.

Padahal saat ini Fahri sedang berbohong padanya, dia bukan sedang males bawa motor tapi alasan sebenarnya karena Putri. Dia ingin Putri lebih aman jika menggunakan mobil karena gadis itu baru saja sembuh dari sakitnya.

"Ya udah aku ke kelas dulu yah. Assalamualaikum. " Ucap Putri pada Rio dan Fahri.

"Tunggu Put, biar gue anter." Ujar Rio. Entah kenapa Rio merasa hawatir pada Putri, ia takut Riana akan berbuat macam-macam lagi, karena ia rasa ancamannya tidak akan mempan untuk gadis yang sangat nekad seperti Riana.

Hatiku Tertambat, Cintaku Tumbuh [End] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang