🔹PART 2🔹

491 26 18
                                    

"Rasa ini terlalu dalam hingga aku memilih untuk diam"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rasa ini terlalu dalam hingga aku memilih untuk diam"

~Putri Anindhita~
~•~•~

Saat ini sorak penonton mulai bergemuruh ketika melihat Fahri yang sedang beraksi memainkan bola basketnya. Pesonanya membuat perempuan-perempuan yang melihatnya berdecak kagum. Namun, keberuntungan sepertinya sedang tidak memihak laki-laki itu hari ini, dimana saat dia hendak memasukan bolanya ke ring, bolanya malah meleset dan mengenai seorang perempuan yang sedang berjalan di pinggir lapangan basket, hingga perempuan itu terjatuh.

"Aduhh"

Dengan cepat Fahri segera menghampiri perempuan yang sedang kesakitan itu. "Maafkan saya. Saya tidak sengaja tadi." Ucap Fahri sambil membantu perempuan itu berdiri.

Perempuan itu masih memegangi kepalanya yang terkena bola. "Iya gak apa-apa ko" Jawabnya sembari mendongkakan wajahnya menatap Fahri.

Fahri pun tertegun saat melihat paras perempuan yang begitu cantik menurutnya. Kulitnya putih, hidungnya mancung, bulu matanya lentik dengan semburat merah di kedua pipinya yang menambah kadar kecantikannya.

"Benar kamu tidak apa-apa? Mari saya antar ke klinik." Ucap Fahri memastikan.

Perempuan itu langsung menggelengkan kepalanya dan melempar senyumnya pada Fahri, dan itu cukup membuat Fahri menjadi gugup. "Tidak usah, saya cuman sedikit pusing, bisa tolong antar saya ke kelas saja." Ucap perempuan yang masih memegangi kepalanya yang cukup sakit.

"Baiklah, mari." Ucap Fahri, dan dengan cekatan dia pun membantunya menuju ke ruang kelas di fakultas kedokteran.

Sesampainya di ruang kelas, Fahri pun membantu mendudukan perempuan itu.

"Terima kasih yah" ucap perempuan itu.

"Iya sama-sama, sekali lagi saya minta maaf, saya benar-benar tidak sengaja tadi." lagi-lagi Fahri meminta maaf karena kesalahannya. Lemparannya yang begitu kuat membuat bola itu justru mengenai kepala gadis itu. beruntung gadis dihadapannya itu tidak kenapa-kenapa.

Perempuan itu menatap Fahri dengan tatapan yang sulit diartikan. "Iya gak apa-apa ko." ucap perempuan itu dengan senyum manisnya, yang membuat Fahri kembali tertegun.

"Umm.. Ya sudah kalau gitu saya permisi." Ucap Fahri yang diangguki oleh perempuan itu.

Saat hendak keluar dari kelas, tidak sengaja dia berpapasan dengan perempuan yang terlihat terkejut saat melihat Fahri di hadapannya.

"Fahri" Panggil perempuan itu.

"Eh Putri" Jawab Fahri dengan senyuman terukir diwajahnya saat melihat perempuan dihadapannya ini.

"Kamu ngapain disini?" Tanya Putri penasaran.

"Tadi saat main basket, bolaku meleset dan kena kepala perempuan itu. Tadinya mau aku anterin ke klinik tapi dianya gak mau dan minta dianterin ke kelasnya, eh ternyata dia sekelas sama kamu." Ucap Fahri sambil melirik ke arah perempuan yang terkena bolanya itu. Putri yang penasaran pun langsung melihat ke arah perempuan yang Fahri maksud.

Hatiku Tertambat, Cintaku Tumbuh [End] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang