Saat ini Putri sudah berada di dalam mobil Rio. Setelah kejadian tadi, Rio mengantar Putri dan Ical pulang.
Sepanjang jalan Putri terus memikirkan Fahri, dia kecewa ketika Fahri lebih membela Riana dibanding dirinya.Rio juga tidak banyak bicara, dia hanya sesekali menoleh ke arah Putri.
Sampai akhirnya mobil Rio pun sudah terparkir di halaman rumah Putri."Udah sampe, masuk gih, langsung istirahat yah." Ucap Rio dengan senyumnya yang terlihat tulus.
"Ayo kamu juga ikut masuk dulu, baju kamu basah gara-gara tadi, lebih baik kamu ganti dulu, nanti kamu bisa pake baju ayah aku, kayanya ukuran kalian gak beda jauh ko." ajak Putri.
"Gak usah Put, gue langsung pulang aja."
"Gak terima penolakan, aku gak mau kamu masuk angin. Ayo cepet turun."
Putri pun memaksa Rio untuk turun dari mobilnya, walaupun dia terus menolak tapi akhirnya dia mau.
Setelah masuk ke dalam rumah, Putri segera mengambil handuk dan kaos milik Ayahnya."Kamu mandi dulu yah biar gak lengket. Ini handuknya, terus ini baju ayah, kayanya muat buat kamu." Ucapnya sambil menyodorkan handuk dan baju itu ke Rio.
"Makasih yah." Ucap Rio sambil tersenyum.
Sambil menunggu Rio, Putri pun membantu ical membereskan belanjaannya. Setelah itu Putri dan ical pun duduk di ruang tv sambil menonton acara kartun kesukaan Ical.
"Put udah." Ucap Rio yang sudah keluar dari kamar mandi dengan mengenakan baju Haris, rambutnya yang basah membuat dia terlihat keren.
"Oh iya, kita makan siang yu, tadi Bi Iyam udah nyiapin kita makan." ajak Putri.
"Gak usah deh Put, gue gak enak ngerepotin terus." Ucap Rio sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Gak ngerepotin ko, justru aku yang harusnya gak enak karena kamu selalu nolongin aku. Jadi anggap aja ini sebagai ucapan terima kasih aku. Mau yah?" Tanya Putri sambil memohon, dan akhirnya diangguki oleh Rio.
Putri pun tersenyum dan langsung mengajak Rio dan ical ke ruang makan.
Tak ada pembicaraan apapun, mereka bertiga memilih untuk menikmati makan siang mereka.Setelah makan siang selesai, Putri pun mengajak Rio ke taman belakang rumahnya. Dia merasa tidak enak karena selama ini dia menggantung perasaan Rio. Setelah Rio ngungkapin perasaannya ke dia, Putri tak pernah menjawab perasaan itu, entah itu menolaknya ataupun menerimanya. Dan dia bermaksud untuk menyelesaikannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Tertambat, Cintaku Tumbuh [End] √
RomansCinta terkadang sulit untuk diungkapkan sehingga memendam adalah pilihan. Walaupun tidak mudah memendam perasaan cinta sendiri. Hanya bisa melihat senyumnya dari jauh, Harus sanggup melihatnya bersama orang lain, Menahan api cemburu, Hanya bisa me...