'menikah bukan untuk satu dua hari tapi selamanya.karena saat janji suci itu terucap ,lautan kehidupan siap menyambutmu'
BISMILLAH
''Abi gak mau bi! aku belum siap!'' teriak Nafilah kesal. Pria paruh baya di depannya hanya menghela nafas dan menggeleng.''Haduh bi! aku aja belum lulus SMA masa udah dijodohin sih ?! inikan bukan zaman siti nurbaya ! lagipula akukan mondok bi!'' sahut Nafilah menggebu -gebu.
''Sudahlah Naf, terima saja permintaan abi. insya allah ininyang terbaik buatmu nduk '' nasehat ummi guna menenangkan hati anaknya.''Tapi mi ,Nafilahkan ......''''Tidak ada tapi - tapian Nafilah! '' potong abi tegas, kemudian beliau langsung pergi. ''Sudah Nafilah, tidur ya nak besok kamu kembali ke asrama '' kata ummi sambil mengelus rambut panjang Nafilah.
Nafilah hanya bisa mengangguk pelan.Sesudah ummi keluar kamar, nafilah menatap amplop coklat dengan tulisan besar 'CV TA'ARUF' 'huh ini mah bukan cv ta'aruf tapi cv nikah !'abi mah maksa banget!' omel nafilah dalam hati BRUAKK!!!! saking kesalnya akhirnya nafilah melempar amplop itu ke pojok kamar.''Enyah kau dari hiduku!'' bentak Nafilah kesel bin bete , padahal ia belum membuka amplop itu sama sekali.
Ini menjadi perpulangan yang paling di benci Nafilah , entah ada angin apa tadi sebelum tidur tiba -tiba ummi dan abi masuk ke kamarnya dan langsung memberikan CV ta'aruf seorang ikhwan lalu memintanya untuk menerima ikhwan itu.
Nafilah mengambil gadgetnya yang masih menampakkan beranda instagram dengan postingan foto seorang ikhwan berkemeja marun dan bercelan kain hitam membelakangi kamera dengan latar belakang masjid agung .Nafilah hanya tersenyum menatap layar hpnya.'Hhhh...andaikan namamu yang ada di CV itu mas...' Nafilah hanya memejamkan mata saat menyebutkan nama ikhwaan pujaan hatinya itu.
'Astaghfirullah Naf! jangan zina pikiran ! bukan mahram!' cepat - cepat Nafilah meletakkan kembali hpnya diatas nakas. Lalu gadis itu bergegas menutup mata.
KRIIINGGG!!!!!!! 'ya allah .....kok udah pagi aja sih....aku males balek ke pondok ' gerutu Nafilah dalam hati. Nafilah beranjak bangun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi. Setelah berwudhu , nafilah sayup- sayup mendengar suara abinya. Gadis itu memesang telinga baik - baik agar dapat mendengar jelas.
' Ya Allah .....engkaulah yang Maha Mengetahui, tolong berilah putri hamba jodoh terbaik sehingga dia bisa bahagia hingga akhir hidupnya walaupun hamba tak bisa membersamainya' .
Tes..... tak terasa nafilah mengeluarkan air mata. Gadis itu langsung kembali ke kamarnya.Selesai sholat tahajud ..... . Nafilah menatap sajadahnya lama. 'Apa yang harus aku lakukan?' batinnya dalam hati.
Di otaknya sedang berputar berbagai macam kenangan tentang abi, tentang impian- impiannya ,juga tentang......dia ,bahkan untuk meyebutkan namanya saja jantungnya sudah tidak karuan. ''HAH!!! PUSING YA ALLAH!!!!'' teriak Nafilah frustasi matanya berkaca -kaca.
Tok! tok! tok! ''Naf ayo sholat subuh berjama'ah di masjid'' suara ummi menyadarkan Nafilah dari lamunannya.'' Iya mi bentar!'' sahut Nafilah. Nafilah segera bersiap -siap ke masjid .
Setelah rapi,Nafilahpun berangkat ke masjid perumahannya yang bernama Masjid Al Ghifari. Masjid itu terletak ditengah -tengah komplek perumahan.Sehingga semua orang bisa mengakses masjid dengan mudah. masjid tersebut memiliki desain bangunan yang unik karena desain masjid itu hasil dari percampuran budaya arab dan jawa.Walaupun kecil tapi masjid itu tetap nyaman. Akhirnya Nafilah sampai di serambi masjid ketika adzan berkumandang.
'Wah! masya allah suaranya merdu banget !gila ! muadzinnya ganti ni!' seru Nafilah dalam hati. Dia berusah mengintip dari balik hijab ''Ya gak bakal keliatan lah nep......lagi adzan juga!'' seru seseorang dibelakang Nafilah sambil menarik Nafilah menjauhi hijab.
''Eh ! ada mbak Khonsa hehehehe'' kata Nafilah sambil menggaruk - garuk kepalanya dan cengar -cengir salting. Khonsa hanya geleng- geleng melihat kelakuan adik kelasnya itu. ''udah sana sholat sunnah dulu!'' perintah Khonsa.''Na'am mbak '' jawab Nafilah mengiyakan .
Khonsa adalah kakak kelasnya sekaligus tetangganya, mereka sudah bertetangga sejak kecil. Sehingga saat ini mereka dekat, selain itu Nafilah sering menumpang pulang jika abi tidak bisa menjemput.
Setelah sholat sunnah gadis bermukena biru laut itu mengambil mushafnya dan mulai membacanya. '' A'udzubilah....''baru membaca ta'awudz bacaan Nafilah terpotong iqomah. 'Aelah ini muadzin kok ngeselin ya?! baru juga ta'awudz ! untung suaranya merdu!'omel Nafilah sambil berdiri membentuk shaf.
''Bismillahhirahmanirrahiiim'' suara imam menggema .'Msya allah ini imamnya siapa? bukan bapak -bapak yang kalo ngimamin medhok bin salah -salah tajwidnya merdu banget tapi agak beda sama yang adzan tadi ini lebih merdu' puji Nafilah yang belum memulai sholatnya.
Gadis itu berusaha mengintip lewat hijab yang melebihi tinggi badannya.'Astagfirullah naf! sholat! bukan cari jodoh!' seru Nafilah dalam hati lalu iapun memulai sholatnya.
Selesai sholat Nafilah berdzikir dan berdo'a. 'Ya allah ngantuk banget' keluh Nafilah di sela do'anya sambil melihat sekitarnya. ''Sepi banget ya masjidnya'' gumam Nafilah pelan. ''iya nap ini dampak globalisasi padahal seharusnya kita memperkuat iman kita'' sahut seseorang.
''lho mbak Khonsa! kok ada di sini lagi! sejak kapan ?'' tanya nafilah sedikit kaget. ''Sssst jangan teriak -teriak ini masjid ! ......aku disini semenjak kamu jinjit- jinjit gak jelas'' sindir Khonsa.''Ck! gak pa pa kali mba sekali- kali'' jawab Nafilah enteng. '' sakkarepmu lah naf''kata Khonsa sambil beranjak pergi.
"Eh mbak Khonsa tungguin!'' seru Nafilah panik karena di masjid tinggal ia seorang diri. gadis itu sedikit berlari.
BRUAKKK!!!!!! ''aduh mbakkkk!!!!! kok berhenti sih !? sakit nih!'' omel Nafilah sambil memegang hidungnya yang sakit.''Hah? kenapa nap? ....oh gak papa kok'' jawab Khonsa langsung pergi.
''Lah kok aku malah ditinggal! terserah lah! mbak Khonsa kenapa sih sampe mbeku gi......'' ucapan Nafilah terpotong begitu retinanya menangkap seseorang yang begitu familiar.
Nafilah menelan ludah ''i .....i...itukan mas Ghiyas ? kok ada disini? terus ..tambah ganteng'' ucapan Nafilah yang lirih seakan terdengar oleh Ghiyas karena ikhwan itu tiba -tiba menoleh ke arah Nafilah sambil tersenyum.
'Ya allah gak kuat!!!!!' cepat- cepat Nafilah memalingkan wajah dan memakai sendak lau segera mengambil langkah seribu.
Alhamdulillah update perdana. maaf masih banyak kesalahan .mohon do'a dan dukungannya. jangan lupa vote :). terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu Hingga Akhir Nanti
RomanceCinta itu ibarat samudra luas yang penuh misteri dan ujian. Sementara hati kita adalah kapal yang sedang mengarungi samudera untuk mencari tempat singgah. Entah itu hanya sekedar pelabuhan atau pulau. Karena itu aku berharap kapalku sudah tepat saat...