بسم الله الرحمان الرحيم
Sekali lagi benar, cinta bisa merubah sikap seseorang
Esok harinya, Nafilah tidak sekolah karena UAT. Walaupun ia kesal karena pengujinya adalah ustadzah Ilma tapi ia tidak bisa protes. Bisa-bisa ia malah di ceramahin panjang lebar sama ketua bagian tahfidz.
Jadi, mau tidak mau dia harus bersiap-siap untuk menghadapi kelakuan ustadzah yang masih seperti anak abg itu.
Jam 9 ketika pembelajaran tengah berlangsung. Nafilah berjalan menuju masjid. ia sudah janjian pada ustadzah Ilma untuk menyimaknya.
DEG! jantungnya seakan berhenti saat melihat pemandangan di depannya. Nafilah melihat Ustadz Ahmad tengah berbicara dengan Ustadzah Ilma di teras masjid. 'Ck! ustadz Ahmad kok gitu sih! nggak sadar apa udah punya istri ?!' Nafilah segera memalingkan mukanya dan masuk ke dalam masjid.
Ia menunggu ustdzahnya itu di dalam masjid. ' lama banget.....ngobrolin apa aja nih?!' keluh Nafilah saat melihat jam. "Assalamu'alaikum...maaf ya naf" akhirnya ustadzah Ilma datang juga.
"iya ustadzah....nggak apa" jawab nafilah dengan senyum manis. ' sabar naf, orang sabar di sayang Allah' bujuknya dalam hati. " ini ust" gadis itu menyerahkan al quran miliknya. Tasmi' pun di mulai.
Setelah selesai menyimak Nafilah. Ustadzah Ilma langsung pergi entah ke mana. Nafilah geleng-geleng sendiri melihat kelakuan ustadzahnya ini. Ia memilih berdiam diri di masjid dan sholat dhuha.
Nafilah sholat dhuha dengan khusyuk. Wajahnya terlihat teduh. Selesai menunaikan sholat dhuha, gadis itu mengeluarkan segala uneg-unegnya. Ia juga tak lupa mendoakan abinya.
Gadis iu tak sadar sedari tadi ada mata elang yang terus memperhatikannya. Nafilah segera bangkit dari posisinya, ia melipat mukena dan meletakkanya di dalam lemari masjid.
Lalu netranya melihat ada sesuatu menyembul keluar dari pembatas shaf yang terbuat dari kain. Nafilah berjalan mendekat. 'Inikan....minuman kesukaanku?' gadis itu mengambil botol kemasan itu. 'Ada sticky notenya....jangan cemburu -alfath....ini....beneran dari ustadz Ahmad?.
Gadis itu tertawa kecil. 'kok aku geli ya? ustadz ni nggak jelas banget'
***
Kruuuuk! "aduh laper....aku ke efmart dulu lah" kata gadis berjilbab hitam itu. Segera beranjak pergi ke minimarket milik pesantren yang di sediakan untuk para santri.
"Assalamu'alaikum" sapa Nafilah saat masuk ke dalam Efmart. " Wa'alaikumussalam, lho nggak pelajaran naf?" Bu Aida, penjaga kasir di Efmart menatap heran nafilah yang menggunaka pakaian bebas. "hehehehe...lagi UAT bu" jawabnya sambil memilih makanan.
Gadis itu segera mengambil makanan yang kira-kira bisa mengganjal perutnya. "berapa totalnya bu?" Nafilah segera meletakkan makanan yang hendak ia beli di meja kasir.
"Nggak usah bayar"
" Hah?!" Nggak salah denger nih?! Biasanya kalo mo ngutang 5 menit aja nggak bole.'
"Kata masmu kalo kamu jajan kasih tagihannya ke dia". Nafilah bertambah bingung.
' masku? Sejak kapan ummi ngelairin anak laki?! Perasaan anaknya ummi cuma aku deh?!'
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu Hingga Akhir Nanti
DragosteCinta itu ibarat samudra luas yang penuh misteri dan ujian. Sementara hati kita adalah kapal yang sedang mengarungi samudera untuk mencari tempat singgah. Entah itu hanya sekedar pelabuhan atau pulau. Karena itu aku berharap kapalku sudah tepat saat...