Sebuah Kisah 11

2.4K 113 2
                                    

Kembali ke apartmennya Deven buru-buru mandi setelah itu ia akan kembali ke apartemen Anneth untuk bersantai-santai bersama gadisnya.

"Annethnya masih mandi, Tan?" Tanya Deven yang langsung duduk di sofa.

"Iya dari tadi tuh belum keluar,"

"Ao dimana, Tante?" Deven mencari adiknya Anneth karena sejak tadi ia tak melihatnya.

"Lagi pergi sama papinya biasa minta beli mainan baruu," Deven hanya ber-oh ria. Lalu, pintu kamar Anneth terbuka muncul gadis yang sejak tadi ditunggu. Ia menggunakan baju santai lalu ikut duduk di sebelah Deven.

"Masih sakit kakinya?" Tanya Deven setelah gadis itu duduk di sebelahnya.

"Hemm," Anneth tak memandang Deven sedikitpun. Pandangannya lurus ke televisi yang ia tonton kartun spongebob.

Deven mengangkat kaki kiri Anneth dan ia simpan di pangkuannya. Ia meniupi dan mengelus pergelangan kaki yang bengkak.

"Bentar aku ambil es batunya dulu," Deven berdiri dan jalan ke arah kulkas milik Anneth. Sebelum pulang tadi Deven sempat menyimpan es batu yang ia beli supaya tidak meleleh.

"Ven, ambilin es krim di kulkas," titah Anneth yang masih diam di sofa.

"Berapa Neth?"

"Tigaa, kamu mau kan?"

"Boleh, tapi kok tiga? Kita kan berdua yangg," jawab Deven dengan bingung menatap kekasihnya.

"Aku dua kamu satu gituu hehe," Deven hanya menggelengkan kepalanya saja. Dasar.

Ia memberikan es krim pada Anneth, lalu dirinya kembali duduk dan memangku kaki Anneth.

"Aww Dev, sakit jangan di pijet udah ihh," keluh Anneth.

"Biar sembuh, Neth, lusa kamu performance emangnya mau pincang?" Gemas Deven.

"Yaa ngga lah! Yakaliii,"

"Yaudah diem nurut sama aku. Mendingan kamu suapin aku es krimnya nanti keburu leleh,"

Dunia milik mereka bedua sudah seperti itu. Maminya Anneth membiarkan mereka berdua mebghabiskan waktunya.

***

Hari ini, A Rafi dan Kak Gigi memberi tahu kalau Deven, Gogo, Anneth, Raisya, Nashwa akan launching album pertama mereka di Senayan.

Semuanya sudah berada di backstage Anneth, Raisya, dan Nashwa sedang make-up. Sementara Deven dan Gogo baru saja selesai dan mereka sekarang sedang mabar game online sambil menunggu para perempuan selesai make-up.

"Ehemm," tiba-tiba ada yang datang dan berdehem disaat Deven dan Gogo sedang asik mabar, tapi mereka berdua tidak sedikitpun mengalihkan pandangannya.

Karena kesal tidak mengalihkan pandangannya, ia menelfon nomor Deven dan otomatis gamenya berhenti karena ada panggilan ke handphonenya.

"Arghhh! Anneth nelfon ada apaaa sihh!" Kesal Deven.

"Ohh marahh aku telfon?!" Anneth langsung menyemprot Deven.

"Upss!" Gogo hanya menahan tawanya ketika akan ada perang dunia di hadapannya.

"Eh, Neth? Udah beres make-upnya?" Deven yang sudah takut pasti Anneth akan marah, ia kikuk.

Anneth tak menjawab pertanyaan Deven ia asik dengan handphonenya membuka instagram. Anneth merasakan Deven beranjak dan duduk di sebelahnya.

SEBUAH KISAH #1 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang