"Ven, Anneth kenapa?" Tanya Raisya pada Deven.
"Ngambek," jawab Deven singkat lalu ia berdiri di depan Anneth yang masih duduk di sofa.
"Ayooo makan dulu, Neth. Maafin aku tadi," Deven mengulurkan tangannya tapi Anneth memalingkan wajahnya.
"Ayo Neth kalau ngga mau sama Deven sama kita aja," bujuk Nashwa.
"Ngga mood makan, Wa," ujar Anneth.
"Maafin tadi aku beneran ngga denger kamu lagi cerita, soalnya aku pake headphone," Deven terus membujuk Anneth sampai mau makan.
"Kalian duluan aja, Wa, Sya, biar Anneth sama aku," ucap Deven. Dan mereka mengangguk lalu berlalu untuk makan menyusul Gogo.
Anneth bangkit dan meninggalkan Deven di sana. Ia pergi makan menyusul yang lainnya. Deven hanya bersama Gogo membiarkan Anneth bersama Nashwa dan Raisya terlebih dahulu.
Selesai makan mereka latihan di ruang musik milik Kak James. Di sana Anneth dan Deven masih tidak mengobrol seperti biasanya.
"Neth?" Panggil Raisya.
"Hemm?"
"Ngambek kenapa sih sama Deven?"
"Jadi tadi tuh aku lagi cerita sama dia, awalnya dia respon, tapi cuman ngangguk doang terus selesai aku cerita panjang lebar minta pendapat sama dia eh dia ngga jawab malah asik main game sama Gogo udah gitu dia pake headphone lagi. Kan sebel!" Jelas Anneth sambil menatap Deven di sebrang sana sinis.
"Oalaahh aku kira kenapaa," ujar Nashwa.
"Okey sekarang kalian mau latihan lagu masing-masing atau yang bareng-bareng dulu nih?" Ucap Kak James yang membuat semuanya menatap Kak James.
"Sendiri-sendiri," ucap mereka.
"Yok mau siapa dulu?" Deven mengacungkan tangannya bersedia latihan duluan.
Saat Deven bernyanyi Anneth hanya fokus pada handphonenya. Ia tak sedikitpun melirik Deven di depannya.
"Aduh sedih banget bawainnya, Dev, ini Annethnya udah ada di sini kan," goda Kak James saat Deven masih bernyanyi. Laki-laki itu hanya tersenyum mengarah ke Anneth dan tepat saat Anneth melihat ke arahnya.
"Neth, jangan bikin Deven galau terus kasian tauuu," goda Kak James pada Anneth.
"Ihh apaa sih Kak Jamesssss," rengek Anneth.
"Lagi marahan mereka tuh, Kak jadi jaim-jaiman," sambar Gogo.
"Ohh pantes ajaaa Deven galau gituu," semuanya tertawa karena berhasil menggoda Deven dan Anneth.
Selesai Deven yang mencoba, kini giliran Raisya yang mencoba latihan. Deven menghampiri dan duduk di sebelah kiri Anneth.
"Neth, maapin janji ngga akan gitu lagi dehh. Kalau perlu nih hari ini kamu pegang hpku biar ngga main game," Deven berbisik pada Anneth karena takutnya mengganggu Raisya yang sedang bernyanyi.
"Ish diem, Ven," greget Anneth karena Deven yang tidak bisa diam dari tadi mencolek terus lengan Anneth agar berbicara padanya.
"Jangan ngambek lagi dongg," Deven menyenggol bahu Anneth sampai terkena Nashwa yang di sebelah kanannya Anneth.
"Diem Ven ihhh! Lagi pms tau ga! Jangan macem-macem!" Sargas Anneth.
"Hei kalian jangan tengkar terus," bisik Nashwa. Anneth langsung memeluk lengan Nashwa dan bermanja-manja di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBUAH KISAH #1 [COMPLETED]
Jugendliteratur~Kisah dua hati yang berasal dari dunia musik~