Hari ini Deven menjalani aktivitasnya seperti biasa. Siang ini, Deven akan membuat cover lagu bareng Kak James di kantornya. Jadi, sepulang sekolah ia langsung pergi ke kantornya. Sebelumnya Deven sudah membawa baju ganti.
Supirnya Deven sudah menjemputnya. Deven ganti baju terlebih dahulu baru berangkat ke kantornya Kak James.
"Kak James Deven ganteng sudah sampaiii," sudah biasa datang jadi ia langsung masuk dan mencari keberadaan Kak James.
"Eh Ven, udah beres sekolahnya?" Tanya Kak James yang sedang bersama teman-temannya.
"Udah Kak langsung ke sini ngga balik dulu," jawab Deven yang lalu menduduki sofa empuk di hadapannya.
"Santai dulu aja lah yaa,"
"Istirahat sejam dulu ya Kak pusing bet tadi belajar," ujar Deven dengan frustasi kerena baru saja belajar ekstra karena sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasional.
Kak James mengangguk paham. Deven melonggarkan otot-ototnya dulu sambil bermain pubg. Setelah beberapa lama, Kak James menyiapkan posisi untuk membuat cover lagu dengan Deven dibantu temannya.
"Eh bajunya samaan Ven," ucap Kak James saat Deven menghampirinya.
"Ehh iyaa dong baru sadarr hahaha,"
"Udah ah yuk kita mulai, udah di setting kok," Deven mengangguk lalu duduk di kursi yang disediakan.
Mereka sudah memulai syutingnya. Beberapa kali mereka harus mengulang karena chord yang salah, suara tidak pas, tertawa. Mereka syuting mengahbiskan waktu satujam karena kesalahan mereka yang harus mengulangi.
Setelah selesai syuting mereka membereskan semua peralatan. Beres semua kembali rapih, Deven menghela nafasnya lega.
Tringgg tringg
Handphone Deven berbunyi di sebelahnya. Anneth menelfon.
Hallo Neth
Dimana Ven?
Kantor Kak James kenapa?
Jemput aku bisa ngga? Soalnya mami ada urusan jadi pergi sama supir. Aku ngga mau ikut.
Okey share lock aja bep
D
even memutuskan sambungan telfonnya. Ia pamit pada Kak James untuk menjemput Anneth bersam supirnya.
Terlihat supirnya tengah mengobrol dengan satpam diluar. Ya jadi supirnya selalu setia menunggu kegiatan Deven, jelas dibayar mahal masa sih ditinggal. Kecuali Deven yang meminta ia akan menjemputnya kembali.
"Pak Bimo, anterin saya ke gedung ****"
"Oh iya ayok Dek,"
Deven duduk disebelah Pak Bimo menemaninya mengobrol sesekali juga bercanda. Mereka begitu dekat jadi supirnya tidak canggung padanya. Memanggilnya saja Adek.
"Mau rekaman toh Dek?" Tanya Pak Bimo di sebalahnya.
"Ngga Pak, mau jemput Anneth,"
"Ohh Neng Anneth yang cantik suka bareng sama Adek?"
"Ah Pak Bimo mah inget aja kalo sama yang cantik," kekeh Deven.
"Ohiya jelas atuh Dek, istri Bapak juga cantik makannya selalu inget," Deven tertawa karena selalu saja ada yang lucu diantara mereka.
Setengah jam sampai di lokasi, di lobby Anneth tengah menunggu sambil memainkan handphonenya. Deven membukakan pintu mobil lalu menghampiri Anneth.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBUAH KISAH #1 [COMPLETED]
Novela Juvenil~Kisah dua hati yang berasal dari dunia musik~