Sebuah Kisah 32

1.6K 79 4
                                    

Deven tersenyum melihat balasan demi balasan yang dikirim oleh Anneth. Tak sadar dari tadi Papa dan Mamanya ada di belakangnya memerhatikan putranya.

"Hayooo senyum senyum sendirii," goda mamanya.

"Ehh, Mama sama Papa. Nggak kok," elak Deven yang langsung menyimpan handphonenya di pangkuannya.

"Ayo Dek belajar motor sekarang," ucap papanya. Deven beranjak dan mengangguk mengikuti papanya keluar rumah.

"Hati-hati yaa sayang," Mama Deven melambaikan tangan pada Deven.

***

Nanti malam, Anneth, Mami, dan teman dekatnya akan menonton milea di bioskop terdekat. Karena nunggu Deven kelamaan jadi ia memilih menonton lebih dahulu.

Anneth sudah memesan tiketnya secara online. Kini Anneth tengah siap-siap untuk berangkat. Sengaja datang lebih awal karena ingin keliling-keliling terlebih dahulu.

Tampilan yang sederhana hanya menggunakan kaos pendek dibalut jaket jeans, lalu celana levis sobek-sobek dan sepatu sport berwarna putih yang cauple dengan Deven, tak lupa tanduk jarjitnya menghiasi kepala Anneth.

Anneth keluar kamar untuk menghampiri maminya apakah sudah siap atau belum. Ternyataaa maminya masih menggunakan baju yang tadi dan kini tengah bersantai sambil video call-an entah dengan siapa.

"Mamii... Kenapa belum siap-siap?" Anneth menghampiri sambil melihat layar handphone maminya dan ia kaget lalu tersenyum dan menyapanya.

Video call
"Hallo tanteee,"

"Haii sayang apa kabar?"

"Baik, Tan, Oh iya Happy Birthday ya tante semoga yang diinginkan terkabulkan dan tuhan memberkatinya,"

"Amin, makasih cantik. Eh udah rapih aja mau kemana nih?"

"Hah... Biasa anak muda, Ma, minta temenin nonton milea sama dilan," jawab Mami Anneth.

"Aduhh emang yaa anak remaja sekarang,"

"Mamaaaa Adek ganteng ini sudah pulang dan belajarnya berhasil," (tiba-tiba Deven datang memeluk mamanya dari belakang belum sadar dengan video call tersebut)

"Heh kamu ini manja yaa ngga malu tuh diliatin siapaa,"

"Ehh Tante, Anneth, hehe maaf,"

"Seneng banget tuh habis ngapain?" (Mami Anneth)

"Hehe iya Tan, ini habis belajar naik motor soalnya biar kaya dilan kata Anneth,"

"Hehh kapan aku bilangg. Ngga pernah jugaa," (hardik Anneth)

"Udah kalian kalau mau bertengkar video call-an berdua aja sana," (mami anneth)

"Siap Tante laksanakan, nanti malem,"

Deven mendapatkan cubitan mamanya karena telah menganggu. Ia hanya meringis kesakitan saja lalu diam ikut di layar telfon.

SEBUAH KISAH #1 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang