Baru saja sembuh dari sakit kemarin, kini Deven sudah kembali sehat seperti semula. Pagi ini, Deven tengah bersiap-siap untuk pergi ke Gereja bersama Kak James dan Anneth.
Setelah siap, ia pergi ke apartemen Anneth karena Kak James akan menjemput mereka di sana.
"Bucinku ayoo cepetan naik," ucap Kak James dari dalam mobil yang membukakan kaca mobilnya mengarah ke Anneth dan Devem sedang mengobrol.
"Ehh udah nyampee," ujar Deven. Mereka segera naik ke dalam mobil, tentunya jok belakang.
Selama dalam perjalanan, Deven asik memainkan game online di handphone Anneth. Sementara Anneth entah mencari apa di handphone Deven.
Mereka ber-3 selesai beribadah sekitar jam 12.00 lalu Mama mereka memberi tahu akan menjenguk teman mereka yang sedang sakit dan mereka tidak boleh ikut karena peraturan rumah sakit yang melarangnya.
"Jadi kalian mau langsung pulang atau kemana?" Tanya Kak James setelah tahu ceritanya.
"Yaudah pulang aja, aku mau ngedit video," ujar Anneth.
"Okey, Kak James anterin kalian dulu berarti baru ke kantor,"
"Ngga ngerepotin nih?" Tutur Deven.
"Aelah sans aja kalian adik bucinku, hahaha."
Pada akhirnya mereka di antar oleh Kak James ke apartemen Anneth karena gadis itu meminta Deven menemaninya dengan alasan takut sendirian.
Sesampainya di apartemen Anneth, gadis itu masuk ke kamarnya menganbil laptop sementara Deven langsung duduk dan bermain piano yang ada di ruang tengah.
Jari-jari Deven asik menari memainkan piano dengan lembut dan sejuk. Ia memainkan beberapa lagu sampai Anneth keluar dan sudah mengganti bajunya dengan baju santai sambil memeluk laptop.
"Deven laper nggak? Mau go-food?" Anneth menghampiri Deven yang masih asik dengan alunan nada yang di mainkan olehnya.
"Pesen aja terserah kamu, lagian Mama masih lama pulangnya. Nggak mungkin aku nunggu Mama pulang baru makan," Deven menghentikan permainannya lalu menatap ke arah Anneth.
"Okey deh,"
"Mana laptopmu? Aku pengen ngedit videonya boleh nggak?" Deven beranjak dan suduk di sofa depan TV.
"Itu di sofa, videonya yang waktu pagelarans ke Banjarmasin," ucap Anneth yang masih asik memilih makanan di handphonenya untuk di pesan.
Deven mengambil laptopnya dan menyalakannya. Bukannya mulai mengedit ia melihat isi laptop kekasihnya itu. Ketika melihat banyak sekali foto Anneth yang absurd, tapi di samping itu ada file dengan nama aned and klepon Deven meng-klik file tersebut dan di dalamnya banyak sekali foto, video, boomerang mereka berdua. Deven senyum-senyum melihatnya.
"Udahh selesaii tinggal nunggu 40 menitan lagii," seru Anneth yang langsung mendekati Deven yang sedang meng-close dari file yang ia lihat.
"Ini sampe mana Anneth,"
Deven mengarahkan laptop gadis itu pada sang punyanya. Anneth tengah fokus menyatukan video-videonya agar Deven lebih mudah mengeditnya.
Setelah selesai menyatukan video-video tersebut, Anneth pergi ke lobby untuk mengambil makanan pesanan mereka berdua.
Saat masuk, Deven terkejut bukan main, pasalnya Anneth membawa dua box pizza, sushi, richeesee, dan masih banyak lagi di tangannya.
"Astaga Anneth banyak banget belinya? Nggak akan habis ini semua," Deven melihat satu-persatu kresek di dalamnya yang berisi makanan semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBUAH KISAH #1 [COMPLETED]
Teen Fiction~Kisah dua hati yang berasal dari dunia musik~