" Makhluk aneh lo" celetuk Selma saat tangannya digenggam oleh Dava lalu berjalan menuju ruang OSIS.
" Kok bisa?" Tanya Dava.
" Dikit-dikit ngeselin, dikit-dikit baik. Gue heran deh sama jalan lo, penuh tanda tanya tau gak" kata Selma panjang lebar.
" Masabodo" ketus Dava dan Selma hanya bisa mendengus kesal.
•••
Tiba di ruang OSIS Selma dan Dava masuk ke dalam.
" Lo gila nyuruh gue bersihin ini semua!!" Teriak Selma.
" Yaiyalah, kalo bersih gue juga gak nyuruh lo!" kata Dava. " Gue tinggal" ucap Dava lagi. Selma hanya diam. Sebenarnya Dava dkk membuat rencana tanpa diketahui oleh Selma.
Selma menggigit kuku jari tangannya. Sebenarnya Selma takut sendirian tapi dia gengsi ingin mengatakannya pada Dava. Selma mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan. Berdebu, kertas yang berceceran dimana-mana, kursi tak beraturan, dan ada sarang laba-laba di setiap sudut ruangan.
Tak mau berlama-lama Selma langsung membersihkan semuanya. Kertas-kertas ia tata. Buku-buku ia masukkan kedalam sebuah lemari tua, namun siapa sangka kalau lemari tersebut tiba-tiba bergoyang. Tapa aba-aba Selma berjalan mundur menuju pintu keluar.
Mata Selma masih memperhatikan sekitar, lemari tersebut masih saja bergoyang. Kertas-kertas yang berada di atas lemari tersebut jatuh berhamburan. Tangan Selma meraba ke belakang mencari gagang pintu.
Tapi pintu tersebut tidak bisa dibuka. Ada orang dari luar yang sengaja menguncinya. Angin berhembus di dalam ruangan.
"Siapapun diluar tolong bukain pintunyaaaa!!!!" Teriak Selma.
Panik dan rasa takut Selma muncul. Keringat bercucuran di tubuh Selma. Jantungnya berpacu lebih cepat. Nafasnya terengah-engah.
Mata Selma melirik jendela. Tiba-tiba gorden tersebut terbuka dengan sendirinya. Sesuatu yang sangat mengerikan menurut Selma. Seseorang berambut panjang yang menutupi wajahnya mengintip dari luar jendela. Hembusan angin semakin besar. Almari bergoyang semakin kuat. Semua itu campur aduk menjadi satu.
Selma tak kuat menopang tubuhnya. Tulangnya bagaikan remuk seketika. Matanya menitihkan cairan mening lalu meluncur di pipi mulusnya. Kedua telapak tangan Selma bergerak menutupi wajahnya.
" Aku mohonnn siapapun tolong akuu!!" Teriak Selma dengan suara lirihnya.
Sebuah penggaris besi dari atas lemari jatuh mengenai sudut mata Selma. Ketakutan yang semakin menjadi-jadi di dalam diri Selma. Perlahan kesadarannya hilang.
Sedangkan di sisi lain tiba-tiba Syifa merasa panik karena Selma sendiri tadi belum keluar. Syifa memilih menyusul Selma menuju ke ruang OSIS.
Setibanya Selma melihat Dava yang duduk di dekat ruang OSIS sambil memperlihatkan senyum devilnya.
" Dava, lo apain sahabat gue?" Tanya Syifa sambil menarik tangan Dava agar berdiri.
" Gak gue apa-apa in, cuma diajak main sama temen-temen gue" jawab Dava.
" Trus lo kunci dia di dalem?" Tanya Syifa.
" Kalo iya kenapa?" Ucap Dava.
" Lo GILA!!!!" Bentak Syifa namun Dava hanya diam.
" Selma punya penyakit phobia, awas kalo sampai kenapa-napa" kata Syifa sambil menahan amarahnya. " Sekarang gue minta lo bukain pintu itu" lanjut Syifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Ketua OSIS
RomanceMohon hargai penulis: END Selmatiranika Adinata yang kerap disapa Selma terpaksa dapat bertemu dengan ketua OSIS. Gadis dengan paras cantik bak dewi Yunani dengan sifat nakal dan seperti orang yang tidak memiliki etika samasekali. Namun siapa sangk...