Selma terbangun dari tidurnya. Rambutnya sedikit basah karena tadi matam tak mengeringkannya. Matanya melirik jam di sudut ruangan. Pukul 06.30 pagi. Lebihbaik ia segera mandi.
40 menit kemudian, Selma keluar kamar dan sudah lengkap mengenakan seragamnya. Ia kembali milirik jam di tangan kirinya. Pasti gerbang sekolahnya sudah ditutup. Ia segera berangkat ke sekolah.
Setibanya, ia memarkirkan mobil di warung Mbok Manah. Selma sempat heran, baru kali ini pukul 7 lebih gerbang masih dibuka.
Selma lengsung masuk sedalam sekolah. Dilihatnya beberapa siswa-siswi kelas 10, 11, 12 yang berbaris di lapangan tengah.
" Heh loo!!, Lo telat kan!" Selma menoleh melihat siapa yang meneriakinya. Jelas saja ia mengenalinya, Samudra.
Selma kembali mengarahkan pandangannya kedepan melanjutkan langkahnya.
" Lo harus dihukum!" Samudra berlari mendekati Selma.
" Gue gak salah!" Jawab Selma dengan dingin. Baru kali ini Samudra mendengar suara dingin Selma.
" Lo abis makan apa kok jadi es gini?" Celetuk Samudra.
" Bukan urusan lo!" Selma mengibaskan rambut panjangnya dan segera menuju kelas. Dava mengira ini pasti terjadi karena konflik kemarin.
Selma sebenarnya tidak menuju ke kelas, ia menuju rooftop tempat favoritnya. Asap vape berasa permen karetnya mengebul keatas.
" Selma!" Seseorang memanggilnya dari belakang. Selma menoleh sebelum kembali menyesap vape-nya.
" Nggak ke kelas?" Tanya Syifa.
" Males" singkat, jelas, dan padat. Syifa manggut-manggut.
•••
Selma memasuki rumahnya. Langkahnya langsung menuju kamar. Biasanya Selma masuk mengucapkan salam. Tapi ini sudah berbanding terbalik.
" Mau kemana?" Revan berkacak pinggang layaknya emak-emak yang menainyai anaknya.
" Keluar sebentar" kakinya langsung melangkah keluar rumah.
Tujuannya adalah cafe yang lumayan terkenal di kota Bandung. Letaknya tidak terlalu jauh.
Setelah sampai, Selma langsung melakukan pekerjaannya. Selama beberapa bulan kedepan, ia akan bekerja di cafe tersebut.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Selma baru saja pulang. Langkahnya terhenti diruang tamu saat melihat Dimas, Sarah, revan, dan Tania.
" Kemana saja baru pulang?" Sarah angkat bicara. Sedangkan Selma memutar bola matanya malas.
" Kamu kemana aja?" Suara Sarah sedikit meninggi.
" Pergi" Selma langsung melangkah ke kamarnya.
Ia menghempaskan tubuhnya diatas kasur. Matanya menatap langit-langit lamar.
Selma tersadar kalau sekarang sudah jam 11 malam. Ia akan mandi lalu tidur dan besok akan sekolah.
•••
Selma terbangun saat cahaya matahari menembus gorden di kamarnya. Matanya melirik jam, dan ternyata baru jam setengah enam. Ia langsung menyibak selimutnya dan bergegas ke kamar mandi.
30 menit kemudian, ia keluar kamar dan akan langsung menuju sekolah. Ia akan sarapan di kantin daripada harus duduk semeja dengan Tania.
Kakinya melangkah menuju pintu utama. Baru beberapa melangkah, suara Sarah terdengar dari belakang.
" Nggak sarapan dulu?" Selma menoleh kebelakang dan melihat sarah berdiri di dekat meja makan. Dan disitu sudah ada Dimas, Revan, dan Tania. Mereka belum memulai sarapan. Mungkin menunggu Selma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Ketua OSIS
RomanceMohon hargai penulis: END Selmatiranika Adinata yang kerap disapa Selma terpaksa dapat bertemu dengan ketua OSIS. Gadis dengan paras cantik bak dewi Yunani dengan sifat nakal dan seperti orang yang tidak memiliki etika samasekali. Namun siapa sangk...