Satu minggu setelah ujian, akhirnya mereka dapat menikmati libur sekolah selama 3 minggu. Selma sendiri sekarang sedang berada di samping kolam membaca buku. Disampingnya juga ada Revan yang sedang melakukan video call dengan pacarnya.
" Panas banget" Selma mengibas-ngibaskan tangannya. Cowok itu menoleh sebelum menyahut.
" Perasaan b aja" Selma memutar bola matanya malas lalu berjalan masuk kedalam rumah mengambil minuman. Rumah besar ini terlihat sepi, karena Dimas ada tugas diluar kota selama beberapa minggu kedepan. Sedangkan Sarah memiliki pekerjaan di ruang kerjanya. Selma sendiri terlihat bodoamat sekarang, sifatnya sudah sedikit berubah 90°. Ia mengambil minuman soda di kulkas dan berniat membawakan Revan juga. Tapi saat menutup pintu disampingnya sudah ada Tania berdiri sambil menatapnya memohon. Selma memutar bola matanya malas lalu segera keluar dari dapur.
" Lo gabisa gak ganggu gue sehari!?" Ketus Selma. Ia memandangi Tania dengan kesal. Moodnya sedikit rusak karena kedatangan gadis itu. Apa juga salah Tania, bukankah malah bagus Tania bisa kembali dengan keluarganya.
" M-maaf gue dulu benci sama elo" ucapnya pelan. Selma memutar bola matanya lagi malas mendengar suara gadis itu.
" Gue udah maafin! Minggir, gue mau lewat" Tania sedikit menyingkirkan diri dari jalan Selma. Ia menghela nafas sedikit menyesali perbuatannya dulu-dulu.
Selma kembali duduk di kursinya. Ia membuka kaleng berisi soda itu lalu meminumnya. Rasa kesalnya masih belum reda juga. Ia menoleh saat ada sebuah mobil salah satu temannya memasuki pekarangan rumah. Dari mobil itu keluarlah Syifa dan ibunya.
Selma langsung menghampiri mereka mempersilahkan masuk. Revan yang sadar langsung berhenti dari aktivitasnya bergabung dengan Selma.
" Silahkan duduk dulu" Revan tersenyum, agak canggung.
" Tumben tante sama Syifa ke rumah" Selma duduk di sofa kosong.
" Nggak papa, cuma mampir" jawab ibunya Syifa. Tak lama kemudian Sarah masuk ke dalam rumah.
" Eh, Rara? Aduhh lama nggak ketemu" Sarah memeluk temannya itu sebentar.
" Iya, ini tadi juga habis keluar mampir kesini" Rara kembali duduk. Sedangkan Syifa sejak tadi sudah memandangi Selma sambil mengisyaratkan sesuatu.
" Mau minum apa? Biar saya ambilkan" tawar Revan dengan sopan.
" Tidak usah repot-repot" Rara menolaknya.
" Jadi sebenarnya Syifa ingin-" ucapan Rara dipotong Syifa.
" Tante, tante ijinin Selma liburan ya tann, plissss Syifa pengen banget liburan ke Bali sama selmaaaa, boleh ya tann" Syifa memohon. Selma yang mendengarnya melongo tak percaya.
" Gimana ya-"
" Cuma selama liburan tann, beneran janji deh, Syifa kan belum pernah liburan sama Selma" Syifa memotong ucapan Sarah.
" Aku ikutt!!" Sahut gadis lain. Orang-orang di ruang tamu menoleh dan mendapati Tania sedang berdiri didekat tangga. Selma memutar bola matanya malas begitupun dengan Syifa.
" Loh, ini siapa?" Rara kebingungan melihat Tania.
" Maaf, aku hanya membeli tiket khusus untuk Selma eoh!" Suara Syifa berubah drastis.
" Aduh, maaf ya jeng. Aku nggak tau kamu punya anak cewek dua" Rara mengusap tengkuknya yang tidak gatal. Sarah mengangguk lalu berbicara pada Tania.
" Tania, sebaiknya kamu dirumah. Trus kalau kamu pergi nanti yang jaga kamu siapa?" Selma meremas sofa. Hatinya serasa terbakar.
" Kalau kamu pergi yang jaga kamu siapa?" Selma baper, ingin sekali ia melahap kepala Tania langsung. " Nyinyiii! Mau mati aja bodoamat gapeduli!" Batin Selma lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Ketua OSIS
RomanceMohon hargai penulis: END Selmatiranika Adinata yang kerap disapa Selma terpaksa dapat bertemu dengan ketua OSIS. Gadis dengan paras cantik bak dewi Yunani dengan sifat nakal dan seperti orang yang tidak memiliki etika samasekali. Namun siapa sangk...