Saat ini mereka bertiga sedang makan siang di salah satu restoran. Dea dan Syifa terlihat menikmati makanan mereka, sedangkan Selma saat ini tengah merasakan hal-hal aneh dalam dirinya.
" Fa, menurut lo kita disini loss contacts sama keluarga nggak sih?" Selma meletakkan garpu dan sendoknya keatas meja.
" Loss contacts? Aku enggak, aku tiap di kamar selalu telfon mereka" jawab Dea.
" Gue pengen pulang" wajah Selma berubah muram.
" Lo kesambet apa dah? Tadi lo b aja sekarang minta pulang" Syifa menyentuh dahi Selma merasakan suhunya.
" Kalok gue rasa-rasain, rasanya tuh kayak gue itu anaknya durhaka banget sama ortu" kata Selma.
" Durhaka gimana?" Dea memasukan potongan kentang goreng kedalam mulutnya.
" Coba lo jadi gue"
" Ihh, ogah ah. Nanti sakit hati" Dea sedih.
" Udah, mending makan pulangnya pikir belakangan"
•••
Seperti yang mereka bicarakan, setelah hari ini puas liburan mereka memutuskan untuk pulang. Nggak mungkin juga menghabiskan waktu liburan sepenuhnya.
" Kita mampir pusat oleh-oleh nggak?" Selma menoleh mempelototi Dea.
" Lo gak ngerasa koper berat gini?" Syifa kemudian memutar bola matanya malas.
" Kita yakin pulang sekarang? Kayaknya cuaca kurang mendukung" Syifa mendongak menatap langit hitam itu.
" La emang kita mau pulang kapan?" Tanya Dea.
" Besok deh gpp, perasaan gue gak enak" Selma berkacak pinggang memandangi Dea.
" Jangan mikir negatif dong! Dosa gue masih banyak, gue masih belum bisa jadi anak yang baik, gue pengen beramal" Dea panjang lebar.
" Lo ngomong apa sih? Kok sampai situ. Kita batal pulang nih? Trus pesawatnya gimana?"
" Gini aja, kita pura-pura ketinggalan pesawat" usul Dea.
" Sengaja gak pulang aja kan gampang" imbuh Syifa.
" Oke, kita balik ke villa sekarang" dengan pasrah mereka kembali menuju villa.
" Gue gabisa bayangin kalo kita pulang sekarang" ucap Dea setelah masuk kedalam taxi.
" Hus! Jangan bilang gitu"
•••
Mereka langsung menuju kamar masing-masing untuk istirahat. Tapi tak berapa lama kemudian Dea berteriak dari ruang tamu.
" Girll!!! Coba kalian kesini!!!" Selma dan Syifa berjalan menuju lantai bawah dimana Dea berada.
" Gausah teriak bisa kan?" Dea cengar-cengir lalu duduk di sofa.
" Kita nonton film kuy" mumpung masih berada di Bali, mereka mengangguk setuju lalu duduk di sofa tepat didepan TV.
" Kalau kita pulang pasti sekarang kita sudah berada di langit naik pesawat" Syifa menopang dagu memanyunkan bibirnya.
" Yaudah sana pulang" jawab Dea. Sedangkan Selma memilih memainkan HP-nya.
" Eh, ada berita nih! Pesawat yang bakal kuta tumpangi tadi! Lo tau?" Yang lain menoleh kearah Selma. " Pesawatnya putar balik" lanjutnya dengab polos.
" Gue kirain apa! Emang kenapa putar balik?"
" Cuaca kurang mendukung"
" Sel! Lo tau nggak kalok si mantan lo itu kangen sama elo" Dea meluruskan kakinya keatas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Ketua OSIS
RomanceMohon hargai penulis: END Selmatiranika Adinata yang kerap disapa Selma terpaksa dapat bertemu dengan ketua OSIS. Gadis dengan paras cantik bak dewi Yunani dengan sifat nakal dan seperti orang yang tidak memiliki etika samasekali. Namun siapa sangk...