Apartemen

3.4K 135 60
                                    

" ayo masuk" Selma menyambut Syifa dan Dea.

" Gue gak salah liattt???" Dea heboh.

" Besar bangettt"

" Elegann"

" Indah"

" Mewahhh"

" Sumpahhhh ini beneran punya lo?" Syifa tak percaya.

" Sel ini apa?"

" Dapurnya indah bangettt"

" Eh, kulkasnya apa ini"

" Kamarnya gede anjayy"

" Ihh kamar mandinya dipinggir, bisa liat kota"

" Gue pengen duduk dong"

" Geseran"

" Lo pada berisik bngtt deh!" Selma mulai kesal.

" Maapinnnn" Dea cengar-cengir.

" Ada Wi-Fi dong, password-nya apa nih?" Syifa memainkan HP-nya.

" Yeee, dasar lo tampang Wi-Fi!" Celetuk Dea.

" Bodo!" Syifa nampak bodoamat dan mengabaikan Dea.

•••

" Kita berdua pulang ya selll!!!" Pamit Syifa.

" Kapan-kapan main lagi yaa" sahut Selma.

" Okee, kita bakal sering kesini kok" jawab Dea.

" Babayy"

Selma menghela nafas. Diliriknya jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 6 petang. Selma bergegas menuju kamar mandi.

Selesai membersihkan badannya, Selma duduk di kursi meja rias. Wajahnya ia poles dengan sedikit make up.

Tiba-tiba HP-nya berdering. Dan disitu tertera nama bos-nya.

" Haloo?"

" Oh iyaa sel, Ini mau ada acara jam 8 di cafe. Kamu bisa kan datang lebih awal?"

" Bisa, sekarang aku kesana"

Selma mematikan sambungan telefon nya. Barusaja meletakkan hp di atas nakas, benda pipih itu kembali berdering.

" Siapa lagi sihh!?" Gerutu Selma.

" Dek, kamu dimana?" Ucap orang di seberang telepon.

" Ohh revan, kirain siapa" sahut Selma. " Emang kenapa?"

" Kita mau ngadain makan-makan hari ulang tahun Tania" ujarnya.

" Ohh maaf ya bang, Selma lagi banyak tugas. Ini juga kayaknya bakalan nginep di rumah Syifa" daripada Selma pergi sama Tania mending cari alasan.

" Beneran gak ikut? Papa mau kita lengkap loh"

" Selma yakin kok, kalok kalian mau ada acara ya silahkan, Selma lebih pilih ngerjain tugas aja" Selma mantap dengan keputusannya.

" Oh, oke lah. Yaudah. Gue tutup!"

Mereka mematikan teleponnya sepihak. Selma meraih sling bag biru lautnya. Kakinya segera melangkah keluar rumah.

Ia menyetir mobilnya menuju cafe. Hanya suara radio yang menemani Selma di dalam mobil.

Setelah mobil Selma terparkir, ia segera turun dan menemui bos-nya.

Matanya tak sengaja melihat suatu objek. Keluarga yang merasa lengkap, bahagia, dan harmonis. Ukiran senyum indah terlukis di wajah mereka. Selma ikut tersenyum walau senyum tersebut adalah fake smile.

Bad Girl vs Ketua OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang