...

1.1K 67 9
                                    

Mohon maaf banget, demi kelangsungan lanjutan part ini author bakal banyak skip:)

Sepulang dari acara jalan-jalan itu Selma mendadak demam tiba di rumah. Suhu tubuhnya panas disertai menggigil seperti sedang kedinginan.

Beberapa jam lalu dokter sudah memeriksa Selma. Ia menganjurkan Selma untuk opnam di rumasakit, namun gadis yang sakit itu menolak memilih mau di rawat di rumah.

" Sel, mau makan apa?" Revan menawarinya. Gadis itu kemudian menggeleng memberikan jawaban. Saat ini ia sungguh tak ingin memasukan makanan kedalam mulutnya.

" Tapi kamu kan belum makan" Tania menimpali. Sejak tadi ia juga sudah membujuk saudaranya untuk memasukan makanan kedalam rongga perut, namun si pemilik tubuh menolak.

Tanpa aba-aba lagi Selma berlari ke kamar mandi mencoba memuntahkan semua isi di dalam perutnya. Namun yang ia keluarkan hanyalah cairan bening. Di belakangnya juga sudah ada Tania yang memijat leher belakang Selma.

Hoekk!

" Sel, makan ya" Revan yang duduk di bibir ranjang langsung mengambil mangkuk yang verada diatas nakas.

" Lu kenapa sihh, gak rame kalok lo sakit!" Gadis itu mendengus lalu duduk diatas ranjang dengan wajah pucat.

" Ya yang namanya manusia pasti punya sakit juga dong ah! Sini makannya!" Revan menghela nafas.

" Abis ini obatnya diminum, udah ada di meja" Tania kemudian berjalan keluar.

" Dengerin! Minum obat"

" Hah, cerewet. Diem bisa nggak!? Pusing nih! Pijitin kek apa kek"

" Gue bukan babu sel! Jahat sih sama abang sendiri"

" Ini bubur rasanya hambar sih! Ambilin garem" perintahnya sambil menunjuk pintu.

" Sel, itu udah gurih, udah asin kok kamu malah mau tambah garem" Sarah tiba-tiba masuk kedalam tanpa permisi.

" Ga ada rasa, kurang asin"

" Udah sel, makan aja" manja banget emang si Selma.

" Udah gini ya, pokoknya klo kamu makin memburuk di rumah. Mama bakal bawa kamu ke rumasakit" Sarah mengambil alih mangkok yang ada di tangan selama. Dengan keibuan ia menyiapkan isi mangkok itu secara perlahan.

•••

Esok harinya keadaan Selma mulai membaik. Gadis itu sudah merasakan tubuhnya sedikit mendingan daripada kemarin.

" Van! Gendong dong ke pinggir kolam" pinta Selma.

" Lu tuh adek yang sopan dikit dong!" Revan mendengus. Karena melihat bibir Selma yang masih putih, ia kemudian menggendong Selma menuju pinggir kolam. Duduk pada gazebo yang di sediakan.

" Makasihhh"

" Hmm"

" Sel, gue bawain kue" Tania meletakkan piring berisi kue di samping Selma.

" Bang, klo mau coba"

" Iya"

" Sel, besok udah masuk sekolah. Jadi gimana? Mau masuk atau libur?" Tanya Revan sambil memasukkan cup cake yang dibuat Tania kedalam mulutnya.

" Berangkat dong! Yakalik gue bobo terus di kamar"

" Kan lo masih sakit sel" Tania menoleh.

" Enggak, gue bisa jalan, bisa bicara, bisa teriak"

" Sel, lo tuh masih lemes ngapain sih!" Revan dengan wajah herannya.

" Kangen sekolah!"

" Ya kalok emang pengen banget sekolah juga gapapa, tapi klo sakit bilang aja nanti ke UKS"

Bad Girl vs Ketua OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang