Suara bel masuk telah berbunyi, dan itu membuat Selma dan Syifa berhenti mengobrol. Selang beberapa detik, seorang guru mapel kimia datang ke kelas Selma dan mulai mengajar.
•••
Bel istirahat telah berbunyi 2 menit yang lalu. Syifa buru-buru mengajak Selma ke lapangan tengah karena ia tau apa yang sedang direncanakan Dava.
" Selll, ayolahhh." Ajak Syifa.
" Kemana?" Tanya Selma pura-pura tak tau.
" Jangan pura-pura tak tau" selidik Syifa namun Selma masih diam ditempatnya. Kebetulan waktu istirahat pertama lumayan lama, jadi masih ada banyak waktu.
Selma yang sudah malas dengan tingkah Syifa seperti anak kecil yang meminta dibelikan es krim, akhirnya pasrah.
" Nahh gitu dong." Kata Syifa lalu menggandeng tangan Selma menuju lapangan tengah.
•••
Syifa membawa Selma hingga di tengah lapangan. Dia melihat Dava yang sepertinya sudah menunggu.
" Dava!!" Teriak Syifa. Orang yang merasa dipanggil namanya pun menoleh.
" Syifa apa ini?" Tanya Selma yang melihat seluruh bibir lapangan dipenuhi siawa siswi yang seperti sedang menonton pertunjukan. Lantai atas dan bawah semuanya penuh dengan siswa siswi.
" Udahh, kamu disini aja, gue tinggal, nanti kalo udah gue nyusul kesini." Kata Syifa lalu berlari menjauhi Selma.
Dava berjalan mendekat kearah Selma dengan membawa setangkai bunga mawar.
" Dava, apa ini?" Tanya Selma yang sekarang kebingungan.
" To the point aja" kata Dava dan mendadak siswa siswi yang tadinya riuh, sekarang menjadi diam.
" Aku mau jujur sama kamu, sebenarnya aku merasa bukan menjadi diriku sendiri saat didekat kamu, kamu merubahku. So.....will you be my girlfriend?" Ucap Dava dan semua siswa-siswi masih diam.
" Seriously?!" Tanya Selma tidak percaya. " Are you kidding me?" Dava menggeleng dan kali ini Dava menekuk lututnya didepan Selma. Kedua tangan Dafa memegang tangan Selma.
Selma menoleh melihat sekelilingnya, seluruh siswa siswi masih menyaksikan momennya bahkan ada yang merekamnya termasuk Syifa.
" I'm serious" Dava menatap Selma dalam. Kepala Selma menunduk membalas tatapan Dava. " So?..." Dava menantikan jawaban Selma.
" I'm afraid, takut kamu hanya mempermainkan ku" kata Selma dengan tatapan yang sama. Mendadak semua siswa-siswi menjadi riuh karna jawaban Selma.
" Enggak" kata Dava menggeleng kuat dan siswa-siswi kembali diam. " Untuk apa aku mempermainkan hati kamu, karena itu juga tidak menguntungkan untukku sama sekali" lanjut Dava yang masih menatap mata Selma dalam.
Selma mencoba mencari kebohongan dimata Dava namun hasilnya nihil. Selma tak menemukan kebohongan sama sekali dimata Dava.
" Aku mau cinta kamu bukan seperti bunga" kata Selma.
" Memangnya kenapa?"
" Karna bunga akan mati ketika musim berganti, aku mau cinta kamu seperti air laut yang tak pernah surut" jawab Selma.
" Oke, kita jalani bersama" kata Dava lalu berdiri memeluk Selma diikuti sorak sorai seluruh siswa-siswi yang menyaksikan.
(Ya Allah, author ngiri sama Selma:'( mungkin cuma ekspektasi yang terlalu tinggi😭)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Ketua OSIS
RomanceMohon hargai penulis: END Selmatiranika Adinata yang kerap disapa Selma terpaksa dapat bertemu dengan ketua OSIS. Gadis dengan paras cantik bak dewi Yunani dengan sifat nakal dan seperti orang yang tidak memiliki etika samasekali. Namun siapa sangk...